Kamis 25 Jun 2015 23:10 WIB

Proyek Pembangkit Listrik 10.000 MW Diteken Akhir Tahun

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pembangkit listrik, ilustrasi
Foto: Edwin/Republika
Pembangkit listrik, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangkit listrik berkekuatan 10.000 mega watt akan segera diteken akhir tahun ini. Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, proyek senilai Rp 150 triliun itu telah siap ditandatangani.

"Mudah-mudahan 10.000 MW sudah tanda tangan Perusahaan Pengelola Aset (PPA) akhir tahun ini," katanya usai mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (25/6).

Pembangkit listrik yang proyeknya akan ditandatangani akhir tahun ini, sambung Sofyan, pembangunannya baru akan selesai dalam waktu tiga tahun.

Pembangkit listrik berkekuatan 10.000 mega watt tersebut akan dibagi untuk Sumatera 1.158 mega watt, Jawa-Bali 5.000 mega watt, Kalimantan 700 mega watt, Sulawesi 2.560 mega watt, serta Maluku, dan Papua 500 mega watt.

Jelang ditekennya proyek tersebut, Sofyan mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan dokumen terkait perizinan, mulai dari penyelesaian pembebasan lahan, Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sampai izin lingkungan.

Sofyan menambahkan, Pada 2016, PLN juga akan kembali melakukan penandatangan proyek pembangkit listrik 10.000 mega watt berikutnya. 

"Tahun depan juga kira-kira 10.000 mega watt lagi, tanda tangan lagi, jadi 2019. Tahapannya seperti itu," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement