Rabu 24 Jun 2015 16:51 WIB

697 Hektare Sawah Kabupaten Bandung Berpotensi Kekeringan

Rep: C12/ Red: Angga Indrawan
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Lahan sawah seluas 697 hektare dari total sekitar 35 ribu hektare di Kabupaten Bandung, berpotensi kekeringan. Kondisi ini diprediksi menyusul musim kemarau yang melanda Jawa Barat sebulan terakhir.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran menuturkan, lahan sawah yang berpotensi terancam kekeringan ini tersebar di 16 kecamatan.

"Paling besar itu di Kecamatan Baleendah, sampai 284 hektare," tutur dia, Rabu (24/6).

Sementara itu, untuk lahan sawah yang telah terkena ancaman kekeringan di Kabupaten Bandung, yakni seluas 22 hektare. Dari total ini, 16 hektare berada di kecamatan Nagreg, dan enam hektare ada di kecamatan Baleendah.

Menurut Tisna, besarnya luas sawah yang kekeringan di Nagreg, karena daerah tersebut tidak memiliki sumber air. "Nagreg itu kawasan tadah hujan, enggak ada sungai," kata dia.

Untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang lebih besar, pihaknya bakal segera mendistribusikan 33 mesin pompa ukuran 6 inch, ke para petani yang sudah merasakan dampak kekeringan di musim kemarau ini.

"Mesin pompa ini kiriman dari pemerintah pusat," ucap dia.

Mesin pompa yang berfungsi menyedot air dari sumbernya ini, lanjut Tisna, bisa digunakan asal ada pembikinan rumah untuk mesin pompanya. "Jadi nanti pakai pintu besi dan gembok begitu," ujar dia.

Selain mendistribusikan mesin pompa ini, Tisna juga mengimbau para petani di musim kemarau ini menanam selain padi, seperti jagung, kangkung, dan sawi serta tanaman palawija yang lain.

"Harus melihat kondisi lapangan juga yah. Kalau misal masih ada air, jangan dipaksakan, tanami sayuran palawija," tutur dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement