Kamis 18 Jun 2015 19:54 WIB

TNI Perkuat Divisi Siber

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Hafil
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI akan terus memperkuat divisi siber. Ini dilakukan untuk terlibat aktif dalam upaya pencegahan dan penangkalan perang siber yang dapat terjadi kapan saja.

Panglima TNI, Jenderal  Moeldoko, mengakui, upaya penguatan divisi siber itu sudah termasuk dalam upaya reorganisasi TNI yang sedang disusun Mabes . Divisi siber itu akan berada dibawah Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.

''Nanti ada satu (perwira tinggi) bintang satu yang akan mengepalai khusus di bidang siber, tepatnya di BAIS TNI,'' ujar Moeldoko usai menerima kunjungan Kepala BKKBN, Surya Chandra Suryapaty, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/6).

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, mengungkapkan, Mabes TNI memang terus berupaya mengembangkan kemampuan divisi siber yang dimiliki TNI. Pengembangan ini pun dilakukan secara rutin dan terus menerus. Fuad pun mengakui, meski saat ini Mabes TNI sudah memiliki divisi khusus penanganan masalah siber, tapi kemampuannya bisa dibilang masih cukup terbatas.

Pengembangan divisi siber ini pun dianggap penting bagi TNI dalam menghadapi tantangan zaman dan jenis ancaman baru pada masa mendatang. ''Kami berharap, ke depannya, disamping mampu menghadapi perang yang bersifat tradisional, tetapi juga mampu menghadapi yang non tradisional, salah satunya perang siber itu. Ini yang terus kami kembangkan,'' kata Fuad.

Penguatan divisi siber ini juga sejalan dengan langkah yang diambil pemerintah melalui Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) untuk membentuk Badan Cyber Nasional. Nantinya, Badan ini diharapkan akan memegang peranan dalam melakukan koordinasi terhadap lembaga-lembaga terkait yang memiliki kemampuan penanggulangan dan pencegahan serangan-serangan siber, seperti Kepolisian, TNI, lembaga perbankan, dan perhubungan udara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement