REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla dan Gubernur DKI Jakarta, Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama melakukan peninjauan dari udara ke wilayah Tanjung Priok dan Kemayoran, Kamis (18/6).
Ahok mengatakan sepakat dengan JK perihal pembangunan rumah susun (rusun) untuk merelokasi warga di pemukiman liar. Ahok mengaku melakukan peninjauan bersama Menteri PU dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dan Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.
"Kita sepakat, JK ingin bangun sebanyak mungkin rusun supaya daerah-daerah yang diduduki oleh kawasan kumuh itu bisa kita pindahkan ke tempat tinggal yang lebih bagus," kata Basuki di Balai Kota Jakarta, Kamis (18/6).
Dengan adanya pembangunan rusun yang layak bagi warga DKI, maka permasalahan terkait kesehatan akan berkurang. Mengingat pemukiman liar tempat bersarangnya sejumlah penyakit. "Sekaligus kita bisa ngurangin penyakit TBC dan macem-macem dari masyarakat yang tinggal di daerah kumuh, buat anak-anak juga gak sehat," ujar Ahok.
Ahok melanjutkan untuk pembangunan rusun akan dilakukan dalam waktu secepatnya. Peninjauan melalui udara yakni memantau Tanjung Priok, Kemayoran dan Marunda. Untuk lahan pembangunan rusun, Basuki mengatakan akan menggunakan lahan dari Pemerintah Pusat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang nantinya akan membangun rusun.
"Kita modalnya mau ambil tanah lagi yang milik Setneg di Kemayoran. Nah di situ juga banyak sekali tanah-tanah perumnas yang didudukin," ujar Ahok.
Ahok tak mempermasalahkan mengenai pemberian lahan ataupun dipinjamkan. Menurut Basuki yang terpenting ialah fungsi yang akan dibangun rusun. Target pembangunan rusun sendiri, Ahok mengatakan akan ada 100 hektar tanah. Dengan begitu dapat dibangun 500 tower rusun.