Rabu 17 Jun 2015 21:52 WIB

PGRI Tuding Kemendikbud Terlalu Banyak Pencitraan

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: M Akbar
 Mendikbud Anis Baswedan memberikan sambutan pada upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-69 di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (25/11).  (dok. Kemendikbud/Ridwan Maulana)
Mendikbud Anis Baswedan memberikan sambutan pada upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-69 di halaman kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (25/11). (dok. Kemendikbud/Ridwan Maulana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo mengatakan, hingga saat ini tidak ada progres yang jelas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Kami hanya melihat Kemendikbud malah terlalu banyak melakukan peresmian gerakan. Meski banyak peresmian gerakan dilakukan, jangan sampai mengalihkan tanggung jawab Kemendikbud sesungguhnya," kata Sulistiyo, Rabu, (17/6).

Seharusnya, ujar dia, berbagai kegiatan pencitraan dikurangi dan lebih mengedepankan pelaksanaan program yang direncanakan. "Kalau hanya melakukan berbagai kegiatan peresmian gerakan, rasanya kami bosan melihatnya."

Pendidikan itu, terang Sulistiyo, kalau dikelola secara politis akibatnya hanya akan banyak pencitraan. Ini menyebabkan masalah di dunia pendidikan tak bisa segera dibereskan.

"Mengelola dunia pendidikan itu harus dengan hati. Bukan secara politis."

PGRI, ujar Sulistiyo, menagih janji Kemendikbud yang akan lebih menyayangi dan mensejahterakan guru. Namun saat ini faktanya pengucuran tunjangan profesi guru (TPG) malah tak kunjung cair.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement