REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Seleksi (Pansel) KPK akan mulai mengunjungi beberapa daerah untuk menyosialisasikan pendaftaran calon pimpinan KPK. Langkah ini sebagai upaya untuk menjaring calon potensial yang ada di daerah.
Ketua Pansel KPK Destry Damayanti mengatakan, Pansel KPK akan melakukan audiensi secara menyeluruh ke berbagai pihak. Mulai dari pemerintah daerah, akademisi, kelompok profesional hingga aktivis antikorupsi yang ada di daerah.
"Kita berharap bisa menjaring calon-calon yang potensial di sana. Ini bagian dari strategi kita untuk jemput bola," kata Destry, Senin (15/6).
Dia menambahkan, sampai Senin ini jumlah pendaftar yang masuk sudah mencapai 99 orang. Jumlah ini dirasa cukup memuaskan sebelum ditutupnya pendaftaran. Pendaftaran diperkirakan akan terus bertambah sampai penutupan pada Rabu (24/6) mendatang.
Pendaftar terbanyak sampai hari ini berasal dari kalangan advokat, ahli hukum, swasta, dosen dan PNS. Semuanya pendaftar berasal dari daerah yang berbeda-beda dan merata di seluruh Indonesia.
Menurutnya, Pansel KPK berupaya untuk menjaring calon pimpinan KPK ke daerah. Roadshow akan dilakukan ke beberapa daerah di Indonesia dan dimulai Selasa (16/6).
Penjaringan ke daerah ini untuk menyosialisasikan proses seleksi calon pimpinan KPK secara lebih masif. Hal itu dimaksudkan agar calon potensial di daerah mau mendaftarkan diri menjadi pimpinan KPK.
"Mengidentifikasi calon potensial pimpinan KPK yang tertarik untuk mengikuti proses seleksi," kata Juru Bicara Pansel KPK Betti Alisjahbana.
Selain itu, menurut Betti, roadshow yang dilakukan juga dilakukan untuk mengidentifikasi tantangan sekaligus agenda pemberantasan korupsi di daerah. Penjaringan ke daerah pertama akan dilakukan di Makassar, Sulawesi Selatan.
Setelah ke Makassar, Pansel akan melanjutkan ke Padang, Yogyakarta dan Medan, Rabu (17/6). Kemudian Bakikpapan, Semarang dan Pontianak, Kamis (18/6) serta Bandung dan Malang, Jumat (19/6). Terakhir Depok pada Senin (22/6).