REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (Jubir) Panitia Seleksi (Pansel), Betti Alisjahbana, mengatakan akan meminta bantuan empat lembaga negara untuk menelusuri rekam jejak calon pimpinan (capim) KPK. Kelompok masyarakat juga akan dilibatkan dalam penelusuran rekam jejak tersebut.
"Untuk menelusuri rekam jejak para capim yang lolos seleksi, kami akan minta bantuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Intelijen Negara (BIN)," ujar Betti saat dihubungi ROL, Jumat (12/6).
Menurut dia, ketiga lembaga, yakni PPATK dan Polri sudah dimintai secara langsung untuk membantu pansel. Sementara BIN dan Kejagung, rencananya baru akan ditemui pansel pada 16 Juni mendatang.
"Selain empat lembaga itu. kami juga melibatkan perwakilan kelompok masyarakat dalam mengidentifikasi rekam jejak capim. Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, kami menyediakan tempat khusus untuk memberikan evaluasi rekam jejak capim di laman setneg.go.id" lanjut Betti.
Hingga Jumat siang, pihak pansel belum memberikan data terbaru terkait perkembangan jumlah pendaftar capim KPK. Hingga Kamis (11/6) petang, jumlah pendaftar capim KPK mencapai 61 orang.
Pendaftaran capim KPK dibuka hingga 24 Juni mendatang. Pada 27 Juni, nama-nama kandidat capim yang lolos seleksi administrasi akan diumumkan kepada publik.