REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Instalasi Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Dudut Rustiadi, menduga Angeline, bocah delapan tahun yang menjadi korban pembunuhan di Denpasar masih dalam keadaan hidup ketika dikubur. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan tim pada Rabu (10/6).
Dudut memaparkan pihaknya menemukan ada jeratan tali plastik di leher Angeline. Leher gadis cilik itu dililit empat kali, kemudian pelaku menyambung tali plastiknya dengan warna berbeda. Namun, itu sifatnya tidak fatal, hanya menimbulkan gangguan pernapasan dan tidak membunuh korban.
"Sehingga kami memperkirakan korban masih hidup ketika dikubur," ujar Dudut di Denpasar, Rabu (11/6).
Tim forensik juga menemukan beberapa bekas kekerasan fisik di tubuh siswa kelas II SD Negeri 12 Sanur ini. Tanda itu di antaranya ada di pelipis, dahi bagian kaan, wajah, bibir punggung, dan kakinya.
Angelina, bocah yang hilang misterius di Bali pertengahan Mei lalu, ditemukan tak bernyawa di bawah pohon pisang, dekat kandang ayam kompleks rumahnya, Rabu (11/6) siang. Angeline ditemukan sedang menggendong boneka dan jasadnya dibungkus dengan kain seprei putih.