REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo resmi mengajukan Letjen TNI (Purn) Sutiyoso sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) kepada DPR. Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki menyebut, sejumlah pengalaman yang dimiliki Sutiyoso membuat Presiden Jokowi yakin untuk memilih Ketua Umum PKPI tersebut.
Teten menjelaskan, Jokowi menilai Sutiyoso kaya pengalaman di dunia militer, intelijen, dan sipil. Menurut Jokowi, Sutiyoso yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode tersebut juga pernah menjadi Danrem Bogor dengan predikat terbaik, Kasdam Jaya, dan Pangdam Jaya.
"Dengan pengalaman yang lengkap itu, Presiden berharap kualitas intelijen kita semakin maju," ucap Teten melalui keterangan tertulis pada wartawan, Rabu (10/6).
Teten juga menyebut Presiden optimistis pengalaman lengkap yang dimiliki Sutiyoso itu akan sangat membantu tugas barunya sebagai Kepala BIN, terutama dalam deteksi dini adanya ancaman terhadap stabilitas keamanan. "Menghadapi tantangan bangsa yang semakin kompleks, Indonesia membutuhkan aparat intelijen yang profesional dan bekerja dengan cara-cara modern sesuai lingkup Undang-undang," ujar dia.
Sebelum Jokowi memilih Sutiyoso, ada sejumlah nama yang disebut-sebut masuk dalam bursa menggantikan Kepala BIN Marciano Norman yang memasuki masa pensiun pada Oktober mendatang. Diantaranya mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, mantan Wakil Kepala BIN As’ad Said Ali dan mantan Wakil Panglima TNI Fachrul Razi.