Rabu 23 Mar 2022 21:18 WIB

Kepala BIN: Indonesia Masuki Masa Prakondisi Transisi Pandemi ke Endemi

Tahap pelonggaran harus terukur, berbasis keilmuan, dan disertai disiplin mitigasi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.
Foto: Dok BIN
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Jenderal (Purn) Budi Gunawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, mengatakan, saat ini Indonesia sedang memasuki masa prakondisi menuju transisi pandemi menjadi endemi. Menurut dia, agar proses prakondisi tersebut berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus dilakukan secara terukur, berbasis keilmuan, dan selalu disertai disiplin mitigasi.

"Agar proses prakondisi ini berlangsung aman, semua tahap pelonggaran harus kita dilakukan secara terukur, science-based, dan selalu disertai disiplin mitigasi,” ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/3/2022).

Baca Juga

Budi menambahkan, mitigasi yang dimaksud harus dimulai dari hulu dan melibatkan semua elemen bangsa. Mitigasi itu bisa dilakukan dengan meningkatkan capaian vaksinasi dosis kedua dan booster secara merata ke semua wilayah; mengakselerasikan screening, testing, dan tracing; mendisiplinkan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan.

"Hingga memastikan ruang-ruang publik berventilasi atau memiliki filter udara yang baik, seperti perkantoran, gedung pertemuan, rumah ibadah, mal dan pasar," terang Budi.

Untuk di hilir, kata dia, akan dilakukan peningkatan kapasitas rumah sakit, perbanyakan tenaga kesehatan, serta pengamanan ketersediaan obat-obatan. 

Budi menyampaikan, ada keniscayaan semua elemen bangsa mengadopsi kebiasaan baru demi hidup baru, hidup berdampingan dengan virus corona. Dia mengatakan, semua harus membiasakan diri dengan kebiasaan mitigasi-mitigasi yang sudah dia sebutkan tadi. Bahkan, sebagian harus menjadi etika sosial.

"Misalnya menggunakan masker, harus dipandang sebagai wujud tanggung jawab dan tenggang rasa karena  melindungi orang lain dari virus yang mungkin kita bawa," ujar Budi.

Apabila hal tersebut sudah dilakukan dengan baik, dia menilai Indonesia bisa memasuki hidup normal baru dengan baik.

Pada keterangan tertulisnya itu, ia juga menyampaikan berbagai indikator pandemi di Indonesia membaik secara signifikan. Hingga Senin (21/3/2022) lalu, rasio kasus positif harian berdasarkan jumlah orang diuji atau positivity rate berhasil turun ke range standar aman WHO di angka 4,55 persen. Angka yang berbeda dengan positivity rate sebulan lalu, yang masih di angka 14,15 persen.

Level PPKM secara nasional juga membaik. Pada Selasa (22/3/2022) lalu, tidak ada lagi daerah berlevel empat. Jumlah daerah yang berstatus Level III juga mengalami penurunan dari sebelumnya 66 daerah menjadi 39 daerah. Sebagian besar wilayah kini berada di level II dan level I.

Dia juga menerangkan, secara gradual, pembatasan sosial memang sudah dilonggarkan. Yakni, PPKM turun menurun; mayoritas kegiatan di daerah PPKM level I boleh dihadiri 100 persen kapasitas, antigen dan PCR tak lagi wajib bagi yang sudah vaksin dosis kedua; jangka waktu karantina bagi yang tiba dari luar negeri dipangkas kini hanya satu hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement