REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyambangi Kantor KPK, Selasa (9/6). Dipimpin Ketua Pansel KPK Destry Damayanti, rombongan diterima antara lain oleh Plt Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan Johan Budi.
Ruki menyebut, pertemuan ini sebagai diskusi lebih lanjut antara para pimpinan sementara KPK dan Pansel, terutama mengenai kualifikasi dan kriteria kepemimpinan KPK periode mendatang. Ruki juga menjelaskan, KPK telah membuat setidaknya 17 butir kompetensi yang harus capim KPK. Poin-poin itu, ucap Ruki, telah disampaikan ke Pansel agar menjadi bahan pertimbangan dalam menjaring para capim berkualitas.
"Tentunya bukan orang, karena kalau orang punya 17 kompetensi itu sudah manusia super itu. Tapi harapannya, adalah lima pimpinan secara kolegial," kata Ruki, Selasa (9/6).
Ruki melanjutkan, KPK tetap komit membantu Pansel dalam menelusuri rekam jejak nama-nama yang telah mendaftar ke Pansel. "KPK juga menjanjikan kepada Pansel untuk bantu sepenuhnya, termasuk mendalami rekam jejak para kandidatnya kalau sudah mengerucut," kata Ruki.
"Diharapkan bahwa pansel tidak salah pilih. Walau pada akhirnya (nama-nama) akan diserahkan pada DPR," sambung dia.
Anggota Pansel Betti Alisjahbana menyambut baik respons KPK. Di antara 17 poin kompetensi, sebut Betti, ada beberapa hal yang menjadi perhatian. Misalnya, integritas, keberanian, mampu mengambil keputusan, dan kerja sama.
"Ada kemampuan penyidikan, penuntutan, kurang lebih itu," sebut Betti, Selasa (9/6).