Selasa 09 Jun 2015 13:37 WIB

Debat Bahasa Inggris Tingkatkan Kualitas SDM Jelang MEA

Masyarakat Ekonomi ASEAN
Foto: blogspot.com
Masyarakat Ekonomi ASEAN

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Debat bahasa Inggris dan Indonesia tingkat nasional, dinilai mampu meningkatkan kualitas generasi muda. Sehingga mereka siap menghadapi era pasar bebas ASEAN (MEA) di penghujung 2015.

Gubernur Maluku Said Assagaff pun mendukung debat yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu. Ia mengatakan, debat bahasa Inggris dan Indonesia yang diikuti ratusan siswa dari 34 provinsi.

"Ini sangat berdampak besar meningkatkan kualitas SDM bangsa ini dalam menghadapi pemberlakuan pasar besar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," ujar Gubernur Said, saat membuka debat bahasa tingkat nasional di Ambon, Senin (8/6).

Sebanyak 300-an siswa SMA, Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah menengah kejuruan (SMK) dari 34 provinsi menjadi peserta lomba debat bahasa Inggris dan Indonesia tingkat nasional. Debat ini untuk pertama kalinya digelar di Ambon dan berlangsung selama sepekan.

Dalam lomba debat siswa tidak hanya dituntut mampu mengungkapkan ide dalam bahasa Indonesia maupun Inggris. Tetapi juga mampu mengetahui pengetahuan global, menganalisis sebauh keputusan dan meyakinkan publik dengan argumen yang tepat.

Ajang tingkat nasional yang untuk pertama kalinya digelar di Ambon tersebut harus menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan SDM khususnya para siswa dalam menghadapi era pasar bebas. Di samping meningkatkan penguasaan dan penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang lebih baik dan benar dalam berkomunikasi di tengah masyarakat.

"Semua pihak haruslah menyadari bahwa bahasa Inggris saat ini telah menjadi bahasa internasional dan universal, sehingga patut dikuasai masyarakat sejak usia dini, sedangkan bahasa Indonesia sudah mulai berkembang di sejumlah negara," ujar Gubernur.

Dia mengatakan, penciptaan pembangunan sumber daya manusia berbudaya harus menjadi bahan perenungan bangsa, di tengah derasnya arus globalisasi dan revolusi teknologi. Dimana, kata dia, tidak hanya menggerus watak dan karakter generasi muda, tetapi juga mempengaruhi kualitas penguasan dan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam berkomunikasi dan berargumentasi di tengah masyarakat.

"Oleh sebab itu lomba debat ini merupakan sebuah langkah progresif untuk melakukan gerakan revolusi mental, membangun watak watak, karakter dan jati diri ke-Indonesiaan generasi muda bangsa yang berbudaya dan beradab," katanya.

Hal ini perlu dilakukan agar para siswa memiliki identitas dan idealisme Pancasila, menujung tinggi nilai-nilai moral etika, budaya, agama, serta membangun budaya positif, unggul dalam kecerdasan maupun mental serta termotivasi untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara.

Gubernur Said juga berharap, lomba tingkat nasional yang digelar di Ambon dapat melahirkan juara-juara unggul untuk dibina dan mewakili Indonesia pada kompetisi serupa tingkat dunia yang akan berlangsung di Filipina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement