REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sejarawan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Aminuddin Kasdi memastikan bahwa keluarga proklamator RI Sukarno sempat tinggal di dua kota lain sebelum menetap di Blitar. Keduanya adalah Jombang dan Sidoarjo yang sama-sama berada di Provinsi Jawa Timur.
"Setelah mengajar di Surabaya, ayahanda Bung Karno, Raden Soekemi Sosrodihardjo, memutuskan pindah ke Jombang pada 1902. Di Jombang, beliau beserta keluarga tinggal hingga 1904. Di tahun yang sama, beliau pindah ke Sidoarjo dan menetap hingga sekitar 1906 awal, " papar Aminuddin ketika dihubungi ROL, Ahad (6/6).
Dia melanjutkan, kepindahan keluarga Raden Soekemi ke Blitar diperkirakan terjadi pada 1906 atau 1907.
"Selama berpindah-pindah, Raden Soekemi membawa serta istrinya, Ida Ayu Nyoman Rai dan putranya, Soekarno. Jadi Bung Karno sudah lahir ketika keluarganya pindah ke Blitar, " ujar Aminuddin.
Dia menambahkan, data-data kepindahan tersebut didapat dari beslit (surat pengangkatan) profesi guru milik Raden Soekemi. Selain itu, ada dokumen lain yang menyatakan beberapa kali kepindahan lokasi mengajar ayah Bung Karno itu.
Seperti diketahui, Kota Blitar disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai tempat kelahiran Bung Karno dalam pidatonya pada 1 Juni lalu. Pidato ini mendapat kritikan publik karena penyebutan lokasi kelahiran sang proklamator dianggap keliru.
Pihak keluarga pada Sabtu (6/6), telah mengonfirmasi bahwa Bung Karno lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901. Pernyataan tersebut disampaikan oleh kedua anaknya, Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra.