REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Puluhan mahasiswa Sukabumi menggelar aksi unjuk rasa ke Kantor Polres Sukabumi Kota, Jumat (5/6) siang. Mereka mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan polisi dalam kegiatan demonstrasi mahasiswa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di depan Istana negara Jakarta Senin (1/6) lalu.
Para mahasiswa tersebut berasal dari IMM Sukabumi dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Aksi mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat Polres Sukabumi Kota.
"Mahasiswa Sukabumi mengutuk keras tindakan kekerasan oknum aparat yang menembakkan gas air mata, menembak peluru karet, dan melakukan pemukulan,’’ ujar Koordinator Lapangan Sahrul Hidayatullah. Tindakan tersebut jelas melanggar ketentuan yang ada terutama semnagat UUD 1945 dan hak berdemokrasi masyarakat.
Dalam ketentuan itu lanjut Sahrul, setiap warga negara berhak berserikat, berkumpul dan menyalurkan aspirasinya tanpa ada ancaman dan intimidasi dari pihak lain. Namun, faktanya di Jakarta para mahasiswa IMM mendapatkan kekerasan dari oknum polisi. Akibatnya, ada beberapa mahasiswa yang mengalami luka parah terkena aksi kekerasan.
Sahrul mengungkapkan, para mahasiswa meminta agar oknum polisi yang melakukan aksi anarkis diproses secara hukum. Tuntutan ini lanjut dia agar disampaikan langsung ke Mabes Polri di Jakarta.Kabag Sumber Daya Manusia (Sumda) Polres Sukabumi Kota Kompol Gatot Satrio Utomo mengatakan, aspirasi dari para mahasiwa ini akan dilaporkan ke Polda Jabar dan diteruskan ke Mabes Polri. "Aspirasi akan langsung dilaporkan ke Polda Jabar," imbuh dia.