Kamis 04 Jun 2015 20:21 WIB

'Wajar Jika Publik tak Tahu Akurasi Tempat Lahir Sukarno'

Rep: C36/ Red: Bayu Hermawan
Makam Presiden RI Pertama Sukarno di Blitar, Jawa Timur
Foto: Antara
Makam Presiden RI Pertama Sukarno di Blitar, Jawa Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penulis Tokoh Pergerakan, Bandung Mawardi menilai wajar jika masyarakat tidak mengetahui secara pasti akurasi tempat kelahiran Presiden Pertama RI, Soekarno.

Menurutnya, prestasi besar Bung Karno menjadi faktor utama yang turut mengaburkan fakta masa kecil proklamator tersebut.

"Memang wajar jika akurasi tempat lahir Bung Karno tidak menjadi perhatian utama masyarakat, baik dahulu maupun sekarang. Sebab, publik lebih banyak memandang momen-momen masa dewasa beliau," katanya saat dihubungi ROL, Kamis (5/6).

Ia melanjutkan, saat ini masyarakat lebih paham tentang bagaimana jalan karier beliau sejak menjadi mahasiswa teknik sipil, merintis pergerakan nasional hingga membidani lahirnya Negara Indonesia.

"Selain soal prestasi, fakta soal lokasi kelahiran Bung Karno juga tidak selalu bisa dijadikan landasan pembenaran sejarah secara umum. Namun, dalam kepercayaan masyarakat Jawa, lokasi kelahiran bisa jadi dianggap penting. Menurut kepercayaan itu, tempat lahir bisa menentukan masa depan seseorang," jelasnya.

 

Simpang-siur terkait tempat kelahiran Bung Karno menjadi perbincangan usai pembacaan Pidato Presiden Jokowi, Senin (1/6) lalu. Dalam pidato di Blitar tersebut, Jokowi menyebut tempat lahir Soekarno adalah di Blitar.

Pidato ini memicu berbagai reaksi publik. Sebagian besar menyalahkan Presiden yang dinilai salah menyebutkan informasi. Selama ini, publik memahami bahwa Soekarno lahir di Surabaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement