Kamis 04 Jun 2015 20:07 WIB

Jokowi Salah Sebut Tempat Lahir Sukarno, DPR: Kader PDIP Kok Lupa Prinsip Megawati

Rep: Laeny Sulistyawati/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi.
Foto: Antara
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi 6 Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Indonesia Hafisz Tohir menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Proklamator Tanah Air, Sukarno lahir di Blitar, Jawa Timur.

Menurutnya, kealpaan Jokowi bertentangan dengan prinsip ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang menyatakan jangan sekali-kali melupakan sejarah (jas merah).

Ia menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan Sukarno lahir di Blitar, adalah kesalahan fatal dan tidak termaafkan.

Pernyataan Jokowi, kata dia, juga bertentangan dengan pernyataan Megawati supaya kader partainya tidak mengabaikan Jas Merah. Padahal, kata dia, Jokowi adalah kader PDIP.

"Nah iki opo, kader opo bukan yo (nah, ini apa, kader atau bukan ya). Kader PDIP kok lupa sejarahe presidennya sendri???," katanya kepada Republika, Kamis (4/6).

Ia menduga pernyataan Jokowi mungkin saja bentuk keseleo lidah. Namun, dia menegaskan bahwa dalam sejarah tata negara, presiden tidak boleh atau tidak pernah salah. Termasuk tidak benar menyebutkan kota tempat lahir presiden pertama Indonesia itu.

Kalaupun presiden salah, kata dia, maka yang patut disalahkan adalah staf ahli presiden dan sekretaris negara (sekneg). Politikus Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai, kesalahan Jokowi adalah bentuk kelemahan timnya.

"Sehingga, harus ada reshuffle yang mendasar karena sudah merusak bernegara. Yang harus di reshuffle adalah sekneg, Menkumham, dan staf ahli presiden," ujarnya.

Namun, ia enggan menyebutkan secara jelas nama pejabat yang diusulkan untuk diganti tersebut. Ia merasa iba pada pemilik nama orang-orang yang dia desak untuk di reshuffle.

"Jabatan sajalah, kasihan kalau merujuk nama," ucapnuya.

Yang jelas, ia mengakui pernyataan Jokowi dalam pidatonya sangat mengejutkan. Padahal, Bung Karno lahir di Kota Surabaya, Jawa Timur.  Sebelumnya,  Jokowi menyebut  Soekarno lahir di Blitar.

"Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran Proklamator kita, bapak bangsa kita, Bung Karno, hati saya selalu bergetar," ujarnya saat memberikan sambutan peringatan Hari Kelahiran Pancasila, di Alun-alun Kota Blitar, Senin (1/6) lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement