Rabu 03 Jun 2015 21:08 WIB

Saritem Ditutup, Polda Jabar Ingatkan Penyebaran PSK

Praktik prostitusi.   (ilustrasi)
Foto: EPA/Ennio Leanza
Praktik prostitusi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI --  Penutupan lokalisasi Saritem di Kota Bandung, Jawa Barat, diyakini membuat para pekerja seks komersil (PSK) berpindah ke tempat lain. Karenanya, Kapolda Jabar, Irjen Pol Mochamad Iriawan mengimbau seluruh pemerintah daerah kota/kabupaten mengantisipasi munculnya praktik prostitusi dampak dari penutupan lokalisasi Saritem.

"Daerah lain saya minta para kepala daerahnya untuk antisipasi (praktik prostitusi) seperti Bandung," kata Kapolda di Kota Cimahi, Rabu (2/6).

Ia berharap, penutupan lokalisasi Saritem dapat menjadi perhatian bagi daerah lainnya agar tidak muncul kembali di Jabar praktik prostitusi. "Ya daerah lain harus antisipasi dong," katanya.

Penutupan lokalisasi Saritem, menurutnya sudah jelas ada aturannya. Jika sudah ada aturan yang jelas, lanjut dia, menjadi kewajiban bagi pihak berwenang untuk menutup dan memberantas praktik tersebut.

"Lokalisasi Kramat Tunggak di Jakarta juga bisa ditertibkan, mengapa di Saritem tidak bisa," katanya. Lokalisasi Saritem digrebek Kepolisian Resor Bandung kemudian mengamakan PSK, mucikari dan pemilik tempat, 20 Mei 2015.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement