REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta Kepolisian menangkap pelaku upaya penimbunan dan spekulasi barang kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Lebaran (Idul Fitri 1436 H). Penimbunan menyebabkan fluktuasi harga dan memberatkan konsumen.
"Saya ingin perintahkan Kapolri tindak tegas penimbun BBM dan kebutuhan barang pokok, juga spekulan yang mengambil keuntungan," kata Presiden, saat membuka rapat terbatas membahas persiapan menjelang Bulan Ramadhan dan Lebaran di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (3/6) sore.
Selain meminta adanya tindakan tegas bagi penimbun dan spekulan, Presiden juga meminta para menteri terkait untuk memantau harga dan stok barang kebutuhan pokok. "Karena gejolak harga isu krusial setiap tahun ada, saya harapkan dan minta seluruh jajaran pemerintahan cepat dan tanggap, kalau perlu melakukan operasi pasar," kata Presiden.
Rapat terbatas yang berlangsung pukul 17.00 WIB tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Mendag Rachmat Gobel, Menteri BUMN Rini Suwandi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, Direktur Bulog Lenny Sugihat, Kapolri Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, Mensesneg Pratikno dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.