REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Yuddy Chrisnandi menegaskan sukses atau tidaknya program Nawacita pemerintahan Jokowi-JK, tergantung pada birokrasi yakni sumber daya aparatur pemerintahan.
"Saya sepakat apapun visi-misi nawacita, faktor kuncinya adalah birokrasi. Jika birokrasi berbelit, tidak berjalan, jauh dari harapan masyarakat, nawacita hanya akan menjadi dokumen, sulit diwujudkan," jelasnya di Jakarta, Rabu (3/6).
Ia melanjutkan, sebagai sebuah faktor kunci keberhasilan program pemerintah, maka harus dipastikan seluruh aparatur pemerintahan baik pegawai negeri sipil, anggota Polri serta TNI memiliki visi-misi, cara pandang, dan cara berperilaku yang baru, layaknya yang diwacanakan dalam revolusi mental.
"Aparatur pemerintah adalah lokomotif. Mereka harus betul-betul memiliki satu visi-misi, persepsi dan draft langkah yang sama dalam melaksanakan tugasnya," katanya.
Menurutnya, apabila aparatur pemerintah sudah memiliki karakter baik, dapat dipercaya, jujur, amanah dan berintegritas, maka tidak akan sulit mengajak masyarakat berpartisipasi dalam kemajuan nasional.
Yuddy menekankan, atas dasar tujuan tersebut, maka fokus pemerintahan Jokowi dalam konteks reformasi birokrasi adalah perubahan pola pikir aparatur negara, dimana saat ini bukanlah eranya birokrat priyayi yang senang dilayani, melainkan era birokrat pelayan rakyat.
"Sekarang bukan era birokrat priyayi, tapi birokrat pelayan rakyat, turun ke bawah melihat anak buahnya bekerja, dan bersama masyarakat mencoba mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Birokrat pelayaan rakyat ini otomatis akan mengetahui kondisi yang dihadapi organisasinya," tandasnya.