REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kalangan menyebut menteri yang bukan berasal dari partai politik akan menjadi target utama reshuffle. Apalagi kalau menteri tersebut merupakan bagian dari tim ekonomi kabinet.
Namun, anggota Komisi XI DPR, Muhammad Misbakhun membantah dan mengecam hal tersebut. "Tidak boleh seperti itu dong. Kami tetap obyektif. Tidak boleh kita lihat dia orang partai atau bukan, kalau dia bekerja untuk bangsa dan negara tidak boleh dilihat dengan parameter seperti itu, yang harus dilihat adalah spektrum kerjanya,’’tegas Misbakhun, Selasa (2/6).
Misbakhun mengatakan masih ada menteri yang punya kinerja yang sangat baik dan berprestasi. Dia menunjuk langsung contoh kinerja Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.
"Menkeu itu yang paling bagus di tim ekonomi, dia dapat tugas utama bagaimana mewujudkan Nawa Cita dalam APBNP 2015, janji-janji kampanye presiden Jokowi tergambar lewat APBNP’’kata Misbakhun.
Dijelaskan, APBNP tersebut dibuat di bulan Januari dalam konstalasi KMP dan KIH yang masih panas, ketika itu sebagai Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dengan sangat elegan dan profesional memasukkan agenda APBNP di DPR dan dalam waktu satu bulan APBNP bisa selesai. Bisa dibilang Menkeu Bambang Brodjonegoro adalah menteri yang paling pasang badan buat rakyat dan membela program-program ekonomi pemerintahan Jokowi.
Sementara itu anggota DPR lainnya dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno menekankan, penilaian terhadap kinerja para menteri harus dilakukan secara fair dan obyektif. "Jangan target-targetan, jangan punya praduga yang didasari oleh politiciking. Harus obyektif dan komprehensif, terutama dalam menilai Menkeu yang merupakan sosok profesional," katanya.