Selasa 02 Jun 2015 13:33 WIB

Golkar Sepakat Usung Calon Potensial Berelektabilitas

Rep: c36/ Red: Esthi Maharani
Mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla mendamaikan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla mendamaikan Agung Laksono dan Aburizal Bakrie.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Partai Golkar  hasil Munas Ancol, Lawrence Siburian dalam pengajuan calon kepala daerah di Pilkada 2015 kedua kubu Golkar sudah bersepakat untuk mengusung calon yang potensial dan memiliki elektabilitas tinggi.

“Meski kedua kubu telah melakukan kesepakatan, tidak berarti ada pembagian jatah calon kepala daerah yang nanti akan diajukan. Kami sama-sama akan mendukung siapa pun yang sekiranya layak menjadi calon, ujar Lawrence ketika dihubungi ROL, Selasa (2/6).

Menurutnya, kedua kubu tetap akan menyeleksi secara objektif siapa saja yang layak diajukan dalam Pilkada.  Nantinya, akan dibentuk tim penjaringan calon yang masing-masing ada di pusat maupun daerah.

Di pusat, lanjutnya, akan ada lima orang anggota tim. Sementara di daerah, akan ada tim serupa yang beranggotakan tiga orang.

“Siapapun dari kubu manapun berhak untuk maju dalam Pilkada. Untuk apa kami menentukan nama tertentu berdasarkan kubu tertentu jika nantinya tidak punya daya saing di Pilkada ?” tutur Lawrence.

Dia menekankan, popularitas dan elektabilitas yang akan menjadi tolok ukur dalam pencalonan kader Golkar di Pilkada.  

“Kader harus punya popularitas agar bisa bersaing dengan kader dari partai lain.  Dia juga harus punya potensi elektabilitas yang tinggi. Maka akan dicari yang punya elektabilitas tertinggi di antara yang lain,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, kedua kubu Partai Golkar yang tengah bersengketa telah menandatangani kesepakatan islah sementara pada Sabtu  (30/5) pekan lalu.  Islah sementara disepakati kedua kubu agar partai berlambang pohon beringin ini bisa mengikuti Pilkada serentak 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement