Senin 01 Jun 2015 13:34 WIB

PDIP Resmikan Kantor Baru di Menteng

Hasto Kristiyanto (kedua kiri) bersama Ahmad Basarah menyerahkan susunan kepengurusan DPP PDI Perjuangan kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (6/5).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Hasto Kristiyanto (kedua kiri) bersama Ahmad Basarah menyerahkan susunan kepengurusan DPP PDI Perjuangan kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly di Gedung Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (6/5). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dana pembangunan kantor baru partainya di Jalan Diponegoro Nomor 58, Jakarta Pusat, antara lain berasal dari hasil lelang lukisan dan suara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Biaya pembangunan kantornya Rp 42,6 miliar. Dananya kami kumpulkan selama lima tahun, diantaranya dari hasil lelang lukisan milik ibu Mega dan lelang suara ibu Mega," beber Hasto disela peresmian kantor baru PDI Perjuangan di Jakarta, Senin (1/6).

Hasto mengatakan pada suatu kesempatan acara, Megawati pernah bernyanyi dan pada saat itu terjadilah lelang suara milik anak Proklamator Soekarno itu. "Setiap tahun, selama lima tahun belakangan, kami mengumpulkan dana," ujar Hasto.

Hasto menekankan pembangunan kantor baru PDI Perjuangan merupakan hasil kerja nyata pengurus DPP PDI Perjuangan periode lima tahun belakangan, di mana kala itu posisi sekjen masih dijabat Tjahjo Kumolo yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri.

"Pak Tjahjo salah satu orang yang benar-benar memastikan kantor ini harus jadi dibangun, karena ini hasil kerja lima tahun pengurus. Kantor kan merupakan bentuk simbol kedaulatan partai," jelas dia.

Hasto menyampaikan pembangunan kantor PDIP disesuaikan pula dengan aspek filosofis berupa lima pilar di depan kantor yang melambangkan lima sila pancasila. Di sisi kiri dan kanan kantor juga ditanam pohon kamboja sebagai simbol keseimbangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement