Ahad 31 May 2015 15:03 WIB

'Ibarat Batu Akik, Ibas Belum Licin'

Rep: C93/ Red: Angga Indrawan
Edhie Baskoro Yudhoyono
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Edhie Baskoro Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi Politik Lely Arrianie Napitupulu menilai wajar jika orang beranggapan absennya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dalam kepengurusan Demokrat karena tidak ingin disebut partai keluarga. Tetapi, kata dia, yang sebenarnya adalah selain agar Ibas bisa lebih fokus di DPR, juga karena Ibas terbilang belum cukup matang untuk menduduki posisi strategis.

“Wajar jika ada yang beranggapan agar tidak disebut partai keluarga. Tapi prinsipnya bukan di sana. Mungkin integritasnya ada, tapi kapasitas belum,” kata dia kepada Republika, Ahad (31/5).

Lely melanjutkan, dengan membiarkan Ibas fokus di Senayan, itu akan menjadi sarana bagi Ibas untuk belajar lebih banyak lagi. Dengan begitu, dia akan lebih siap untuk menjadi petinggi Partai Demokrat di masa yang akan datang.

“Dia masih harus diasah seperti batu akik biar lebih licin. Mungkin dia sudah diasah menjadi berbentuk batu tertentu, tapi mungkin belum licin, belum mulus sehingga belum masuk ke dalam cangkangnya,” tambah dia. 

Sebelumnya, Partai Demokrat mengumumkan susunan beberapa kepungurusan yang akan menjalankan roda organisasi di tingkal pusat. Nama-nama tersebut akan menjabat pengurus hingga lima tahun ke depan.

Susunan kepengurusan Partai Demokrat itu antara lain, Ketua Umum diisi oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Enam Wakil Ketua Umum diisi oleh Syarifuddin Hasan, Roy Suryo, Djoko Ujianto, Nurhayati Ali Assegaf, Cornel Simbolon, M. Jafar Hafsah.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal yang sebelumnya ditempati Ibas, kini yang terpilih adalah Hinca Pandjaitan, untuk posisi Bendahara Umum ditempati oleh Indrawati Sukadis, Ketua Dewan Pembina oleh E.E. Mangindaan dan Ketua Dewan Kehormatan diisi Amir Syamsudin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement