REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Peran forum lintas agama di Asia Tenggara harus diberi porsi besar untuk mencegah konflik akibat kesenjangan yang ditimbulkan akibat isu ras dan keagamaan di Myanmar.
"Adanya pernyataan dari berbagai pemuka agama tentang pengungsi Rohingya jelas sangat patut kita apresiasi. Upaya itu perlu dilakukan dalam menciptakan kerukunan di ASEAN,"kata pengamat dunia Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Anwar Abbas, Sabtu (30/5).
Anwar menjelaskan, forum lintas agama se-ASEAN merupakan bentuk panggilan dari kepercayaan dan hati nurani yang tidak bisa menerima sikap tidak menghargai prinsip kemanusiaan. Serta tidak sejalan dengan ajaran agama dan hak asasi manusia.
“Forum lintas agama di dalam perhimpunan masyarakat ASEAN diharapkan dapat mendesak PBB agar melakukan langkah untuk menghentikan eksodus warga Rohingya dan dapat mengembalikan pengungsi Mynmar ke tempat asalnya agar dapat hidup tenang dan bahagia tanpa ada diskriminasi, teror, serta ancaman,” kata Anwar.