Sabtu 30 May 2015 03:40 WIB

Upaya Penculikan Prajurit di Papua, KSAD: Tak Perlu Pengerahan Pasukan

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri).
Foto: Antara
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menegaskan tidak akan ada pengerahan secara khusus ke Papua pascaupaya penculikan dua prajurit TNI AD di wilayah paling timur Indonesia tersebut. TNI AD pun akan melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian terkait pencarian dan pengejaran pelaku.

Gatot menilai, semua upaya itu adalah murni tindakan kriminal. Untuk itu, pihak kepolisian yang akan berada di depan dalam upaya penangkapan dan pengejaran terhadap para pelaku. Terlebih, Papua bukanlah daerah operasi militer.

''Karena ini (Papua) bukan daerah operasi, dan kejadian ini adalah kriminal, kepolisian di depan. Kami akan berkerja sama dan memberikan bantuan,'' katanya di Markas Besar TNI AD, Jakarta Pusat, Kamis (29/5).

Mantan Pangkostrad itu menegaskan, tidak akan ada upaya pengerahan pasukan ke Papua. Gatot pun menilai, kondisi keamana di Papua masih cukup kondusif.  ''Tidak perlu, biasa-biasa saja kok,'' ujarnya.

Ia melanjutkan, kerjasama antara pihak kepolisian dan TNI AD dalam memburu pelaku kejahatan terhadap personil TNI, sudah berjalan cukup baik. Gatot memberi contoh kasus yang terjadi di Aceh, saat dua prajurit TNI ditemukan tewas, diduga ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata yang dipimpin oleh Din Minimi.

''Seperti di Aceh, sudah banyak yang tertangkap. Ini semuanya karena kerjasama yang baik dengan kepolisian,'' jelasnya.

Namun, Gatot mengakui, kelompok kriminal bersenjata yang berada di Papua saat ini memang tengah mengincar tentara dan prajurit yang ada di Papua. Tidak hanya itu, sebagian dari kelompok kriminal bersenjata itu juga kerap mengganggu masyarakat.

Sebelumnya, dua prajurit TNI, yaitu Serda Lery, anggota Koramil Komopa, dan Prada Sholeh, anggota Kostrad 303/Raider yang bertugas di Pos Komopa, sempat mengalami upaya penculikan oleh kelompok bersenjata kala mengantarkan beberapa warga sipil untuk berbelanja. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (26/5) waktu setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement