Jumat 29 May 2015 09:19 WIB

Haidar Bagir: Fundamentalisme Agama, Fenomena Kaum Urban

Rep: C38/ Red: Erik Purnama Putra
Cendekiawan Muslim Haidar Bagir.
Foto: Ist
Cendekiawan Muslim Haidar Bagir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fundamentalisme agama disinyalir oleh cendekiawan Muslim, Haidar Bagir sebagai fenomena masyarakat perkotaan atau kaum urban. Fenomena tersebut meluas dengan dukungan media sosial.

"Fundamentalisme agama ini lebih kepada fenomena kaum urban atau orang-orang yang dulu disebut sebagai high Islam," ujar Haidar  dalam sebuah acara di Jakarta Pusat, Kamis (28/5).

Kaum high Islam, jelas Haidar, memiliki kecenderungan cara menganut agama yang mempertentangkan antara budaya dan kehidupan religi pribadi. Kehidupan keagamaan memiliki ketegangan dengan budaya dan tradisi lokal.

"Sekarang, sosial media yang kebetulan dikuasai oleh kaum urban, menjadi medium terpenting bagi mereka untuk menyebarkan ideologi. Ide-ide fundamentalisme disebarkan setiap detik-setiap menit melalui jejaring sosial dan video," lanjut bos penerbit Mizan tersebut.

Haidar menilai, ideologi itu membawa ke arah penyempitan pemikiran Islam di tengah masyarakat, yang sayangnya juga tidak bersikap kritis. Akibatnya, mereka mudah melakukan pengkafiran dan intoleran.

"Karena itu, perlu sinergi antara organisasi-organisasi yang menjadi benteng moderasi agar gagasan yang membawa kecenderungan ke arah penyempitan pemikiran Islam ini tidak meluas," ujar Haidar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement