REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder and President Director of Indonesia Water Institute Firdaus Ali mengatakan, krisis air tidak hanya terjadi di tingkat nasional, namun juga global.
"Tiga persoalan besar yang akan dihadapi dunia antara lain water security, food security, dan energy security. Dari tiga hal itu, air yang paling penting karena tidak dapat digantikan apapun," kata Firdaus dalam acara launching Lifesaver Bottle di Jakarta, Rabu, (27/5).
Air merupakan bagian kehidupan yang sangat vital. Sebuah kawasan bisa tumbuh karena ada air. Krisis air bersih membuat sebagian besar warga Indonesia terpaksa mengkonsumsi air yang tak laik minum. United States Agency for International Development (USAID) dalam laporannya pada 2007 menyebutkan penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air tercemar bakteri E Coli dan Coliform.
Di tempat yang sama, President Director ARS-Indonesia Antonius R. Soelistyo mengatakan, makanya Lifesaver System menciptakan botol canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air bersih yakni Lifesaver Bottle.
"Masyarakat tak perlu khawatir dengan air kotor. Cukup dimasukkan ke dalam Lifesaver Bottle, lalu dipompa sampai enam kali, langsung siap diminum," ujarnya.