Rabu 27 May 2015 18:38 WIB

Krisis Air Bersih Dorong Masyarakat Konsumsi Air Kotor

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Karta Raharja Ucu
KRISIS AIR BERSIH. Warga menimba sumur tanah untuk mengatasi krisis air bersih Warga mengisi air ke dalam ember saat antre air bersih karena aliran pipa air terganggu, di Kampung Kayu Tinggi, Bulak Indah, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (7/5).
Foto: antara
KRISIS AIR BERSIH. Warga menimba sumur tanah untuk mengatasi krisis air bersih Warga mengisi air ke dalam ember saat antre air bersih karena aliran pipa air terganggu, di Kampung Kayu Tinggi, Bulak Indah, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder and President Director of Indonesia Water Institute Firdaus Ali mengatakan, krisis air tidak hanya terjadi di tingkat nasional, namun juga global.

"Tiga persoalan besar yang akan dihadapi dunia antara lain water security, food security, dan energy security. Dari tiga hal itu, air yang paling penting karena tidak dapat digantikan apapun," kata Firdaus  dalam acara launching Lifesaver Bottle di Jakarta, Rabu, (27/5).

 

Air merupakan bagian kehidupan yang sangat vital. Sebuah kawasan bisa tumbuh karena ada air. Krisis air bersih membuat sebagian besar warga Indonesia terpaksa mengkonsumsi air yang tak laik minum. United States Agency for International Development (USAID) dalam laporannya pada 2007 menyebutkan penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100 persen sumber air tercemar bakteri E Coli dan Coliform.

Di tempat yang sama, President Director ARS-Indonesia Antonius R. Soelistyo mengatakan, makanya Lifesaver System menciptakan botol canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air bersih yakni  Lifesaver Bottle.

"Masyarakat tak perlu khawatir dengan air kotor. Cukup dimasukkan ke dalam Lifesaver Bottle, lalu dipompa sampai enam kali, langsung siap diminum," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement