Rabu 27 May 2015 16:50 WIB

Pengamat: Ke Mana Nawacita yang Diagung-agungkan Jokowi

Rep: C84/ Red: Bayu Hermawan
Hendri Satrio
Hendri Satrio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai Kopi), Hendri Satrio mengatakan dari survei yang dilakukan Kedai Kopi terhadap responden di Jabodetabek antara 24 hingga 30 April itu diketahui bahwa ketidakpuasan terhadap program Nawacita Jokowi rata-rata di atas 55 persen.

"Kemana Nawacita yang diagung-agungkan Pak Jokowi pada kampanye saat itu, ternyata dari sembilan aspek tersebut, sembilan-sembilannya tidak puas (masyarakat)," ujarnya dalam diskusi "Menakar Janji Manis Industri Otomotif Negeri Sendiri" di Kedai Tjikini, Jakarta, Rabu (27/5).

Dengan adanya survei tersebut, ia menyatakan masih banyak 'PR' bagi Jokowi dan juga Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam hal perindustrian di tanah air.

Ia menambahakan, dalam kategori ibu rumah tangga yang menjadi responden dalam survei tersebut juga hanya 31 persen yang menyatakan puas. Hal ini menjadi tamparan besar mengingat kata dia ibu rumah tangga menjadi suara utama dalam Pemilu kemarin.

"Salah satu hal yang harus dilakukan pemerintahan Jokowi-JK adalah tidak malu-malu belajar dari pemimpin terdahulu, pada Repelita dan GBHN (Era Soeharto) seenggaknya tidak ada beras plastik, perut kita dijaga," katanya

"Saya curiga, setelah beras plastik nanti ada beras digital, perencanaan dari pemerintah Jokowi perlu dipertajam terutama Nawacita ini," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement