REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Meski rumahnya didemo ratusan warga, Ahok mengaku akan tetap melakukan penggusuran rumah yang ada di bantaran kali di Pinangsia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, mengaku kalau demo ratusan warga Pinangsia yang dilakukan di depan rumahnya, pada Selasa (26/5) dini hari, tidak akan mempengaruhi rencana penggusuran.
Ia berpendapat, apabila para warga tidak memiliki rumah, pada akhirnya mereka akan tetap menyewa rumah di tempat lain. Kalau itu terjadi, menurut Ahok, aneh jika mereka masih meributkan rumah yang digusur sementara harus memikirkan sewa rumah.
Ahok menuturkan kalau tidak ada solusi lain selain pembongkaran tetap dilakukan, dan masyarakat yang tidak mendapatkan rumah bisa langsung melaporkan agar dititipkan ke rumah susun yang ada.
Apabila masih ada warga gusuran yang tidak mau dipindah ke rumah susun, Ahok menegaskan kalau hal tersebut adalah resiko yang harus ditanggung orang.
“Kita nggak ada toleransi, harus tetap digusur," kata dia, Selasa (27/5).
Perihal demo yang mungkin akan terjadi kembali apabila penggusuran tetap dilakukan, Ahok menganggap itu sebagai resiko.
Sementara itu, menanggapi aksi ratusan warga Pinangsia yang berunjuk rasa di rumahnya pada Selasa (26/5) dini hari tadi, Ahok memilih untuk tidur saja dibandingkan menanggapinya.
Menurut Ahok, dulu saat Waduk Pluit akan dilakukan penggusuran juga terjadi hal yang sama, dan bahkan warga Waduk Pluit saat itu mengancam jika sekitar 1.000 orang akan menyerbu kediamannya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.