Kamis 21 May 2015 18:54 WIB

Mahasiswa Terpecah, Ada Dua Kubu Besar di Depan Istana Negara

Rep: C25/ Red: Indira Rezkisari
 Mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi unjuk rasa saat memperingati Hari Kebangkitan Nasiona di depan Istana Merdeka, Rabu (20/5).  (Republika/Tahta Aidilla)
Mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi unjuk rasa saat memperingati Hari Kebangkitan Nasiona di depan Istana Merdeka, Rabu (20/5). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontras terlihat dua kubu mahasiswa yang berunjuk rasa di hari ini, sebagian menolak kedatangan Luhut dan Andi, sebagian menerima.

Tepat pukul 18.00, Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjojanto, keluar dari Istana Negara, setelah mengadakan pertemuan dengan sejumlah Presiden BEM. Ada dua kubu besar yang berunjuk rasa di depan Istana Negara pada hari ini (21/5). Mereka adalah mahasiswa yang berunjuk rasa di depan Istana Negara dan mahasiswa yang berunjuk rasa di depan gerbang Monumen Nasional.

Mereka yang berada di depan Istana Negara, secara tegas menolak kedatangan Luhut Panjaitan dan Andi Widjojanto untuk berbicata di atas mobil komando aksi. Sementara, para mahasiswa yang menerima Luhut Panjaitan dan Andi Widjojanto untuk berbicara, kebanyakan merupakan mahasiswa yang para Presiden Badan Eksekutif Mahasiswanya, menuruti undangan makan malam bersama Presiden Joko Widodo, Senin (18/5) malam.

Luhut Panjaitan mengatakan diskusi berjalan baik dan mahasiswa memiliki pemikiran matang serta perlu untuk diapresiasi. Luhut juga menerangkan kalau Sekneg memastikan jika Presiden akan menemui perwakilan mahasiswa, dan juga meminta komunikasi dilakukan dengan santun dan bermartabat. Luhut juga menjelaskan jika semua yang dilakukan adalah untuk kemajuan bangsa.

Luhut pun memastikan kalau pada hari Senin nanti, akan ada pertemuan terbuka, dan saat itulah akan diketahui apakah tuntuan para mahasiswa diterima atau tidak oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Luhut, tuntutan mahasiswa diantaranya adalah mengembalikan Blok Mahakam dan Freeport, serta mencabut kebijalan harga bahan bakar minyak dari mekanisme pasar bebas. Luhut juga menegaskan kalau pertemuan nanti dilakukan terbuka dan ditayangkan di televisi nasional.

"Saya pastikan ini live dan terbuka, jam delapan pagi, ditayangkan di semua channel," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement