Kamis 21 May 2015 18:30 WIB

Bantu Bulog, Rini Soemarno Dorong Kementerian Beli Gabah Petani

 Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) dan Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait proses penghentian kegiatan Petra
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kiri), Menteri ESDM Sudirman Said (kedua kanan), Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto (kiri) dan Komisaris Utama PT Pertamina Tanri Abeng (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan terkait proses penghentian kegiatan Petra

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mendorong kementeriannya membeli gabah petani, untuk membantu Badan Urusan Logistik (Bulog) menjaga harga gabah agar stabil saat panen raya tiba.

"Konsep ini tidak akan tumpang tindih dengan Bulog. Kami akan saling bersinergi untuk membantu petani," ucapnya, usai menyerahkan bantuan alat produksi pertanian berupa combine harvester atau alat panen multiguna dan traktor tangan kepada petani Dusun Tlogogede, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (21/5).

Rini mengakui, harga gabah kerap turun saat panen raya, hal ini terjadi karena sedikit terlambatnya kemampuan Bulog menyerap gabah petani. Meski demikian, Rini tidak serta merta menyebut itu kesalahan Bulog, dan itu terjadi salah satunya karena Bulog tidak memiliki mesin pengering sendiri, sehingga penyerapan yang dilakukannya sedikit terlambat.

Oleh karena itu, kata Rini, untuk membantu petani agar bisa menikmati harga gabah sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dirinya akan menggerakkan BUMN dibawah kementeriannya. Salah satunya, memerintahkan PT Petrokimia Gresik agar membentuk perusahaan baru untuk membeli gabah petani.

"Saya sudah bicara dengan Petrokimia agar menyiapkan mesin-mesin pengering dengan membentuk perusahaan baru. Mesin-mesin ini akan disiapkan di daerah-daerah produsen gabah, dan saat ini sedang dihitung berapa besaran anggaran yang dibutuhkan," katanya.

Ia berharap, rencana ini sudah bisa terlaksana pada musim depan, sehingga petani bisa menikmati harga gabah sesuai HPP yang ditetapkan Presiden Joko Widodo. Yakni, sesuai Inpres No. 5 Tahun 2015 sebesar Rp3.700 per kilogram dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa 10 persen, atau Rp3.750 per kilogram di penggilingan.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Dusun Tlogogede, Bambang Supriyani mengakui, para petani di wilayahnya sering mengeluhkan jatuhnya harga gabah ketika memasuki musim panen raya.

Bambang menyebutkan, harga gabah petani saat musim panen raya bisa turun hingga Rp3.200 per kilogram, atau untuk kondisi gabah kering panen sawah. Sementara itu, kunjungan Rini Soemarno ke Lamongan disambut para petani di Dusun Tlogogede, Desa Wonokromo, dan tujuanya untuk melaksanakan panen raya.

Sebelum melaksanakan panen raya, Rini melakukan pertemuan dengan para petani, serta memberi kesempatan sejumlah petani untuk menyampaikan keluhan dan kendala yang dialami selama ini, salah satunya terkait turunnya harga gabah saat panen raya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement