Kamis 21 May 2015 04:24 WIB

Terlibat Illegal Fishing 14 Kapal Asing Ditenggelamkan

Api dan asap keluar dari lambung kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (20/5).  (Antara/Fiqman Sunandar)
Api dan asap keluar dari lambung kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (20/5). (Antara/Fiqman Sunandar)

REPUBLIKA.CO.ID, BITUNG --Pemerintah Indonesia lewat gabungan Angkatan Laut, Pangkalan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Satkamla, Polair dan Polres Bitung, Sulawesi Utara kembali menenggelamkan 14 kapal asing, Rabu (20/5). Penenggelaman itu berdasarkan perintah Presiden Jokowi diperairan Minahasa Utara.

Kapolda Sulut Brigadir Jenderal Wilmar Marpaung mengatakan, metode penenggelaman kapal sengaja dilakukan guna memberi efek jera bagi pencuri ikan di laut terutama warga asing. "Kita dukung sama-sama baik Angkatan Laut, Polri, Coast Guard, Kementerian Kelautan dan Perikanan supaya kekayaan kita jangan diambil pihak asing," ujar Marpaung.

Kepala Maritim Indonesia Timur Mayjen TNI AL Darwanto menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung proses penenggelaman kapal sampai sukses menghancurkan 14 kapal illegal fishing. "Masih ada penindakan yang sama yakni penenggelaman kapal illegal fishing sebagai komitmen Pemerintah memberantas oknum-oknum asing yang berusaha mencuri kekayaan Negara," ujar Darwanto.

Ia menyatakan pengamanan didaerah perbatasan akan lebih ditingkatkan dengan mengutamakan koordinasi semua instansi supaya illegal fishing dapat diminimalisir. Kepala Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Bitung, Nugroho menjelaskan, usai penghancuran ke 14 kapal, serpihan kayu akan dibersihkan oleh petugas supaya pantai Kema tetap bersih.

Penenggelaman kapal asing itu mendapat perhatian masyarakat dari berbagai daerah yang menyaksikan langsung dari pantai Firdaus Kema Minahasa Utara dengan titik ledakan sekitar tiga mil dari garis pantai Desa Kema Kabupaten Minahasa Utara.

Yosi P salah satu warga sekitar Kema Satu awalnya merasa kaget dengan dentuman keras dari arah pantai firdaus, namun setelah di cek ternyata ada pemboman kapal asing.

"Saya kira ada pesawat jatuh tapi ternyata pengeboman kapal asing. Kegiatan ini merupakan hal wajar dan memang perlu ada ketegasan keras dari pemerintah Indonesia untuk membuat efek jerah bagi pelaku illegal fishing. Tapi menjadi perhatian kegiatan itu tidak merusak ekosistem bawah laut," ujar Yosi warga Kema Satu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement