REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu (BKPM-PT), Ridwansyah mengeluhkan PT Internasional Tourism Development Corporation (ITDC) yang lamban dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Mandalika, Lombok Tengah.
"Jujur ITDC ini kan lamban sehingga investasi yang semestinya sudah masuk jadi sulit," ujarnya kepada wartawan di Kota Mataram, Rabu (20/5).
Menurutnya, jika di kawasan Mandalika Resort masih terdapat persoalan semisal tanah, kekurangan dana untuk membangun infrastruktur. Maka harus segera diselesaikan secara cepat.
Oleh karena itu, dirinya mengaku mendukung langkah revitalisasi pembangunan KEK Mandalika Resort. Ia mengatakan bersama Kadisbudpar NTB menjadi bagian dari tim revitalisasi di tingkat pusat.
Apalagi, Ridwansyah mengatakan dukungan pemerintah terhadap PT ITDC terbilang banyak. Salah satunya akan digelontorkan dana sebesar Rp 1,8 triliun dalam waktu tahun 2016 mendatang.
"Kalau akan ada perombakan di manajemen itu belum tahu. Tapi percepatan menambah dana dan revitalisasi akan dilakukan segera," ungkapnya.
Menurutnya, pada Agustus mendatang, groundbreaking pembangunan tiga hotel di kawasan tersebut akan segera dilakukan. Diharapkan pembangunan tersebut diprioritaskan di wilayah yang sudah clean and clear, bebas dari persoalan.
Selain itu, ia menuturkan akan membangun kantor perijinan terpadu dikawasan tersebut dengan nama administrasi KEK. "Revitalisasi kemungkinan akan dilakukan, kita terlalu lama pembangunan itu," katanya.
Dirinya mengaku PT ITDC harus segera membangun kawasan tersebut. Jikalau terdapat masalah maka harus dicari akarnya sehingga bisa terlaksana dengan baik.