Senin 18 May 2015 19:44 WIB

BLH Ambil Sampel Air Sungai Berbau Belereng di Gunung Salak

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
gunung salak
Foto: antara
gunung salak

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Lingkungan Hidup (BLH) mengambil sampel air sungai Cipalasari Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi untuk meneliti lebih lanjut kandungan di dalam air yang dikeluhkan warga karena berubah warna dan berbau belereng.

Sebelumnya, sejumlah warga menemukan lubang yang menyemburkan belerang di aliran sungai di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Diduga, lubang yang menyemburkan belerang ini yang menjadikan aliran Sungai Cipalasari berubah warna dan berbau.

"Petugas sudah mengambil sampel air sebanyak dua kali," ujar Kepala BLH Kabupaten Sukabumi Daden Gunawan kepada Republika, Senin (18/5).  

Sampel air tersebut sudah diteliti oleh BLH di laboratorium. Hasilnya kata Daden, pada pengambilan sampel yang pertama ditemukan bahwa aliran sungai tersebut tidak tercemar karena masih dibawah ambang baku mutu. Sehingga air sungai Cipalasari masih layak digunakan.

Sementara pada pengambilan sampel kedua hasilnya baru akan diketahui pada Senin ini.  Untuk meyakinkan hasil penelitian, BLH juga akan menggandeng pihak lainnya seperi Chevron Geothermal Salak.

Ia menduga bau belerang berasal dari pembentukan kawah baru di sekitar aliran sungai. Hal ini dinilainya sudah biasa terjadi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement