Ahad 17 May 2015 20:36 WIB

Ratusan Warga Bakar Pos Polisi di Sumbawa Barat

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Djibril Muhammad
Pos polisi/ilustrasi
Foto: panoramio.com
Pos polisi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Ratusan warga Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat membakar Pos Pdi lingkungan perempatan Sebok. Aksi warga yang membakar pos polisi tersebut dipicu kaburnya, Er, salah satu tersangka kasus pembunuhan terhadap bocah I (6), warga lingkungan Sebok.

Rizki Syahputra, Lurah Sampir, Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat mengatakan pemicu utama warga membakar Pos Polisi disebabkan polisi yang lalai menangani kasus pembunuhan terhadap korban I. Salah satu tersangka pembunuhan kabur sehingga warga meminta polisi bertanggung jawab atas kelalaian tersebut.

"Jadi pemicu utamanya, kelalaian Polres KSB yang membiarkan tersangka pelaku pembunuhan kabur. Di mana, pelakunya diperkirakan dua orang yaitu anak dan bapak. Bapaknya kabur dari kemarin sehingga masyarakat menanyakan ke polres Sumbawa Barat dan polisi membenarkan tersangka kabur," ujarnya kepada Republika saat dihubungi via telepon," Ahad (17/5).

Menurutnya, atas dasar itu masyarakat terpancing emosi dan mempertanyakan mengapa kepolisian lalai sehingga tersangka bisa kabur. Oleh karena itu, masyarakat menuntut polres segera menemukan tersangka.

Dirinya mengatakan sebagian warga masih berada di lokasi kejadian. Sisa-sisa pembakaran yang dilakukan warga masih menyala. Ia menjelaskan, warga membakar pos polisi sejak Ahad dini hari (17/5) pukul 01.30 hingga pukul 03.00 Wita. Mereka membakar sebagian barang-barang yang berada di pos polisi.

Menurutnya, pembakaran berlanjut dilakukan warga pukul 14.00 Wita. Warga menghancurkan barang-barang yang ada di pos polisi dan seluruh bangunan tersebut. Bahkan, sekitar pukul 15.00 sempat terjadi bentrok antara warga dengan polisi hingga pukul 17.00 Wita.

"Seluruh isi pos polisi dibawa ke jalan dan dibakar kemudian bangunannya pun ludes dibakar warga.  Sempat terjadi bentrok dengan polisi yang membawa gas air mata dan peluru karet. Sementara warga memakai batu untuk melempar," katanya.

Rizki mengatakan warga yang membakar pos polisi berasal dari seluruh perkumpulan di kecamatan Taliwang.  Dirinya menjelaskan, kejadian pembakaran pos polisi terjadi akibat peristiwa pembunuhan terhadap korban I yang dilakukan oleh dua tersangka, JJ (12)dan Er, Kamis kemarin.

Di mana, saat ditemukan kondisi korban sudah meninggal dan dalam kondisi dibungkus yang akan segera dibuang . Selain itu, terdapat beberapa luka di tubuh korban diduga oleh senjata tajam.

"Kebetulan tersangka bukan orang asli Taliwang. Kondisi korban dalam keadaan dibungkus diduga akan dibuang dan ada beberapa luka akibat senjata tajam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement