Senin 17 Dec 2012 01:41 WIB

Serang Aparat, DPO Bom Wamena Tewas Ditembak

Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA --  Kabid Humas Polda Papua AKBP Gede Sumerta, pada Ahad (16/12) malam, membenarkan terjadinya insiden penembakan oleh aparat keamanan kepada Hubert Mabel, pria yang masuk daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus peledakan bom di DPRD Jayawijaya dan pos lantas Polres Jayawijaya di Wamena.

AKBP Gede mengatakan penembakan yang terjadi pada Ahad pagi sekitar pukul 09.00 WIT itu terpaksa dilakukan karena saat hendak ditangkap yang bersangkutan mencoba melarikan diri dan merebut senjata milik anggota. Hubert ditembak di kaki kanan dan kiri serta dada. Jenasah Hubert saat ini masih berada di RSUD Wamena.

Gede memaparkan penangkapan terhadap Hubert Mabel dilakukan setelah sebelumnya pada 14 Desember lalu aparat keamanan menangkap WJ, yang ditangkap karena membawa amunisi. Sebelum ditangkap, aparat keamanan dari timsus dibantu WJ menelpon Mabel untuk bertemu dan akhirnya disepakati ketemu dijalan raya kampung Abusak Distrik Kurulu.

Dijelaskan Gede, saat hendak bertemu itu Hubert Mabel ditemani empat orang rekannya yang membawa senjata tajam sejenis parang.

Melihat kondisi tersebut kemudian anggota timsus yang hanya berjumlah dua orang menyuruh mereka tiarap ketanah namun tidak diindahkan oleh Mabel, bahkan balik menyerang anggota hingga kemudian anggota menggeluarkan tembakan yang mengenai korban, kata Gede.

Almarhum Hubert Mabel sendiri dikenal sebagai Ketua Militan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Ketika ditanya tentang pembakaran pos polisi dipasar Wouma, Kabid Humas Polda Papua itu mengaku kemungkinan sebagai dampak tewasnya Hubert Mabel.

"Tidak tertutup kemungkinan pembakaran pos polisi yang berlokasi dipasar Wouma sebagai dampak dari tewasnya Mabel," kata Gede Sumerta seraya mengaku dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement