Ahad 17 May 2015 10:30 WIB

Mudik Tahun Ini, Tol Cikapali Bisa Dilewati

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Satya Festiani
 Sejumlah pekerja melintas di jalur tol Cikampek-Palimanan (Cipali) di Cikamurang, Terisi, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (12/4).  (Antara/Dedhez Anggara)
Sejumlah pekerja melintas di jalur tol Cikampek-Palimanan (Cipali) di Cikamurang, Terisi, Indramayu, Jawa Barat, Ahad (12/4). (Antara/Dedhez Anggara)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat yang akan mudik tahun ini, bisa bernafas lega. Karena, saat mudik munggah Ramadhan tahun ini, semua pemudik yang akan menuju wilayah timur bisa melalui jalan Tol Cikampek-Palimanan (Cikapali).

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Jabar, Dedi Taufik, pihaknya telah melakukan survei ke lapangan terkait jalur-jalur mudik sejak sepekan yang lalu. Mudik tahun ini akan terasa berbeda karena terdapat jalur mudik baru, yakni melalui Jalan Tol Cikapali. Jalan tol tersebut, sudah bisa difungsikan awal Juni ini atau sebelum bulan puasa. "Puasa kan mulai tanggal 17 Juni. Tinggal tiga jembatan lagi," ujar Dedi kepada wartawan, akhir pekan lalu.

Menurut Dedi, meskipun waktu yang tersisa menuju moment munggah Ramadhan semakin sempit, namun Ia optimistis,  Tol Cikapali akan selesai dibangun tepat waktu. Sebab, jalan tol yang memiliki panjang 116,75 Km ini sudah memiliki sejumlah fasilitas penunjang. Di antaranya,  rest are dan sejumlah gate tol mulai dari Kali Jati, Cikamurang, Kertajati, Sumber jaya dan Palimanan.

Menurutnya, keberadaan Tol Cikapali membuat Dinas Perhubungan berencana membangun atau  menggeser posko pengawasan yang sebelumnya berada di Cikopo menjadi di daerah Pajagan.

Dedi menilai, Pajagan akan menjadi titik kemacetan baru. Karena, jalur yang menuju arah Brebes ini diwarnai dengan perlintasan sebidang Kereta Api.

Melihat kondisi tersebut, Dedi mengimbau masyarakat untuk keluar di pintu tol Kanci demi menghindari kemacetan. Dedi memprediksi, akan terjadi bottle neck, rel kereta api. "Nanti akan kami lihat dari ekor kemacetan, arus bisa diarahkan keluar di Kanci atau bisa dilempar ke Palimanan," katanya.

Selain mengadalkan Tol Cikapali, kata dia, Dishub Jabar juga berupaya memperlancar arus mudik dengan memperhatikan kesiapan fasilitas lalu lintas. Seperti, rambu-rambu, trafick light, Penerangan Jalan Umum (PJU), CCTV dan lainnya.

Selain itu, kata dia, dalam waktu dekat, Dishub Jabar akan menambah CCTV pengawas lalu lintas dari semula 15 camera menjadi 35 kamera. CCTV ini akan terintegrasi dengan dishub kabupaten/kota.

Keberadaan CCTV dinilai sangat penting untuk memudahkan pengawasan. Sehingga, petugas dapat segera mengambil tindakan seperti rekayasan jalan jika terjadi kemacetan.

"Garut, Tasikmalaya dan Bogor sudah terpasang. Sebelum munggah harus sudah terpasang, dan akan kami uji coba," katanya.

Dedi mengaku terdapat sejumlah kerusakan jalan di jalur-jalur mudik yang dikhawatirkan menghambat arus kendaraan. Melihat kondisi ini, Ia telah melayangkan surat kepada Bina Marga Provinsi Jabar dan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat perbaikan jalan terutama yang akan dilitasi para pemudik.

"Perbaikan jalan menjadi hal yang terpenting mengingat Jabar merupakan perlintasan dan tujuan mudik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement