REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata, Arief Yahya, menyambut positif membaikya peringkat Indonesia dalam Indeks Competitiveness Pariwisata sebagaimana dilansir dari laporan World Economic Forum. Dari laporan tersebut terlihat posisi Indonesia sekarang ini sudah masuk peringkat 50 besar dari 141 negara yang disurvei.
“Makin bagus indeks competitiveness kita, tentunya makin nyaman wisatawan mancanegara dan domestik untuk berlibur ke semua destinasi wisata yang di Tanah Air,” kata Arief di Jakarta, Jumat (15/5).
Arief juga mengaku terus melakukan koordinasi secara langsung dengan seluruh kepala dinas (kadis) pariwisata di daerah. Koordinasi tersebut dilakukan melalui dibentuknya grup messenger. Pada era otonomi, kata dia, tanggung jawab objek wisata ada di daerah.
''Di sinilah para kadis berperan besar untuk menuntaskan persoalan-persoalan krusial yang berpotensi menghambat wisatawan. Melalui grup ini kami terus memperbaikinya,” kata dia.
Ia juga menegaskan dalam pengelolaan pariwisata tak bisa dilakukan secara sendirian saja. Dalam pengelolaannya, kata dia, perlu ada koordinasi dengan banyak pihak.
''Pariwisata ini tidak bisa berdiri sendiri tetapi sangat terkait dengan banyak departemen lain, instansi lain, dan bidang lain. Untuk itu kami harus melakukan koordinasi secara horisontal maupun vertical secara baik dengan banyak pihak.''
Dalam Indeks Competitiveness itu parameter yang diamati terkait dengan peningkatan infrastruktur di objek wisata. Selanjutnya juga bagaimana prioritas nasional dan komitmen pemerintah pada industri pariwisata, peningkatan jaringan teknologi informasi dan komunikasi, ketersediaan fasilitas kesehatan dan kebersihan hingga bagaimana perlindungan terhadap keanekaragaman hayati.