Jumat 15 May 2015 16:21 WIB

Perajin Batu Akik Dapat Untung Rp 1,5 Juta per Hari

  Penjual cincin dengan batu Lumut Sungai Dareh jenis pucuk pisang dan kumbang jati pada pameran Padang Fair 2015 di Padang, Jumat (24/4).
Foto: Antara
Penjual cincin dengan batu Lumut Sungai Dareh jenis pucuk pisang dan kumbang jati pada pameran Padang Fair 2015 di Padang, Jumat (24/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MUNA -- Kalangan perajin batu akik di Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), memanen rezeki dengan meraih pendapatan yang cukup besar dari hasil kerajinan tersebut di daerah itu.

"Banyaknya penggemar batu akik di daerah ini, sehingga hasil kerajinan kami sangat laris terjual, baik dibeli masyarakat lokal maupun masyarakat daru luar daerah ini," kata Adin (30), salah seorang perajin batu akik di Kawasan Butung-Butung Kota Raha, Jumat (15/5).

Menurut dia, banyaknya warga yang mencari batu akik di daerah ini telah membuka lapangan kerja baru, dengan bermunculan pedagang batu akik, baik jasa pengasah maupun pemotongan batu.

Dia menjelaskan, untuk mengasah batu akik, harga upah paling murah Rp 20 ribu dan termahal Rp 100 ribu, tergantung motif yang diinginkan konsumen dan tingkat kesulitannya. Sedangkan untuk jasa pemotongan batu sekitar Rp 5.000 per buah.

Bisnis batu akik yang dilakoninya itu, kata dia, saat ini menjadi pekerjaan yang menjanjikan karena jika ditekuni dengan baik dapat memberikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan usaha lainnya.

"Perajin akik ini merupakan pekerjaan yang memadukan seni dan kreasi, oleh karena itu jika kita bisa mengasah batu dan memilih motif dengan baik, maka produk batu akik itu menjadi barang yang bernilai tinggi," ujarnya.

Menurut Adin, usaha batu akiknya bisa mendapatkan keuntungan mencapai Rp 1,5 juta per hari dari penjualan gagang cincin (ring) dan gagang liontin, sedangkan upah pengasahan dan penjualan batu bahan jadi berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung dari jenis batu akik.

Sementara itu, menurut Heri (35), salah seorang peminat batu akik asal Kota Raha mengatakan, batu akik saat ini menjadi tren di Indonesia dan telah merambah daerah itu, sehingga tidak heran jika dirinya mencari jenis-jenis batu cincin yang ada di wilayah Muna, terutama Laeya dan Ereke, Kabupaten Buton Utara.

"Batu akik Laeya dan Ereke merupakan batu asli dari sini, yang saat ini menjadi jenis batu cincin yang banyak dicari orang, setelah batu akik jenis Bacan," ujarnya.

Ketenaran batu akik Laeya dan Ereke tersebut karena kedua jenis batu itu telah pernah merebut juara dalam kontes batu akik nasional di Jakarta, sehingga sekarang banyak dicari penggemar batu cincin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement