REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Almarhumah Heri Lisyawati atau Lilis, istri Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad ternyata pernah ditawari menjabat wakil dekan Fakultas Hukum UGM beberapa tahun lalu. Namun almarhumah menolak tawaran itu karena harus sering mendampingi suaminya bertugas di Pakistan.
"Almarhumah memiliki dedikasi yang tinggi di Fakultas Hukum UGM dan pernah ditawari wakil dekan namun beliau menolak karena harus sering mendampingi suaminya bertugas," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, UGM, Paripurna saat upacara pelepasan jenazah almarhumah Lilis di rumah duka Jalan Agus Salim no 57, Kauman, Kota Yogyakarta, Kamis (14/5).
Menurut Paripurna, almarhumah Lilis berperan besar dalam pendirian kelas internasional di FH UGM. Bahkan istri Burhan Muhammad ini masih tercatat sebagai dosen aktif di FH UGM dan masih menjabat sebagai sekretaris bagian hukum agraria di FH UGM.
Meski suaminya bertugas di Pakistan, namun Lilis memutuskan tetap tinggal di Yogyakarta. Sesekali ia pergi ke Pakistan untuk mendampingi suaminya bertugas. Bahkan hingga akhir hayatnya, wanita kelahiran 27 November 1964 ini tetap setia mendampingi suaminya bertugas.
Lilis meninggal diusia 50 tahun. Istri Dubes RI untuk Pakistan ini meninggal akibat kecelakaan pesawat helikopter di Pakistan beberapa hari lalu saat mendampingi suaminya bertugas. Burhan Muhammad suami almarhumah sendiri menderita luka serius.
Jenazah almarhumah diserahkan langsung pemerintah Pakistan dan diterima Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Almarhumah meninggalkan dua orang putra yaitu Pittra Amrullah (19) mahasiswa Fisipol UMY dan Yoga Sulistya Burhan (17).