REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Pemerintah kembali membagikan KKS, KIP dan KIS kepada mereka yang memang berhak," kata Puan Maharani usai penyerahan kartu secara simbolis di Jakarta Utara dan Jakarta Timur, Rabu (13/5).
Puan berharap penerima 'kartu sakti' tersebut dapat memanfaatkan berbagai akses yang diberikan pemerintah. Bagi mereka yang belum menerima tiga kartu tersebut Puan meminta agar mendatangi kantor kelurahan dan Dinas Sosial dengan membawa semua persyaratannya.
"Jika memenuhi syarat maka semua warga kurang mampu akan mendapatkan hak kartu tersebut," katanya.
Putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri ini mengingatkan agar warga tertib dan tidak berebut dalam pengambilan hak uangnya. "Selama pegang kartu-kartu tersebut maka uang akan aman dan tidak akan hilang, jadi tidak perlu berebut," katanya.
Sementara itu, pada hari ini, KIS dibagikan kepada 1.525 peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di Jakarta Utara dan 627 peserta PBI di Jakarta Timur. Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan secara keseluruhan KIS diterbitkan oleh BPJS Kesehatan.
Kepesertaan KIS ada dua kelompok, pertama, kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran, baik membayar sendiri (mandiri), ataupun berkontribusi bersama pemberi kerjanya (segmen buruh atau pekerja). Kedua, kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya dibayari oleh pemerintah (segmen Penerima Bantuan Iuran atau PBI).
Untuk KIS segmen PBI, peluncuran perdananya telah dilakukan Presiden bersamaan dengan peluncuran perdana KIP dan KKS pada 3 November 2014. Pada Mei 2015, sebanyak 82 juta KIS PBI mulai didistribusikan secara bertahap.