Selasa 12 May 2015 21:47 WIB

Jokowi: Parpol Tidak Boleh Sibuk Sendiri

Presiden Jokowi bersama Wapres JK.
Foto: Antara
Presiden Jokowi bersama Wapres JK.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --  Presiden RI Jokowi mengimbau partai politik agar tidak sibuk dengan dirinya sendiri, dan berkutat pada arena perdebatan kekuasaan.

"Partai politik jangan sibuk dengan diri sendiri tanpa memperhatikan amanah rakyat. Tugas partai politik tidak berjalan apabila berkutat pada arena perebutan kekuasaan," kata Jokowi dalam pidato sambutannya di acara pembukaan Kongres IV Partai Demokrat, di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa malam (12/5).

Jokowi mengatakan partai politik dapat menjadi tiang negeri apabila partai politik tumbuh menjadi institusi solid, kokoh terpercaya dan bisa dipercaya. "Itu tantangan partai politik di era reformasi. Partai politik harus mampu mengembalikan marwah dan martabat partai politik yang dipercaya masyarakat," kata dia.

Jokowi berharap partai bisa menjadi teladan rakyat, menjadi rumah dialog serta rujukan dalam menyelesaikan konflik dan aspirasi bagi setiap profesi di masyarakat. Pada kesempatan itu, Jokowi menuturkan dirinya memang berusaha keras untuk dapat hadir di setiap acara kongres atau munas dan rakernas partai politik.

Bagi Jokowi, partai politik memegang peran penting bagi bangsa. Di era dinamis, dan kembalinya sistem multipartai, Jokowi menyampaikan bahwa saat ini warga negara memiliki pilihan dalam menyalurkan aspirasi politik.

Indonesia menurutnya patut bersyukur dapat menyelenggarakan demokrasi dengan aman dan damai di pemilu presiden 2014 lalu.

"Kini pemilu sudah usai. Sudah saatnya kita melangkah bersama untuk mewujudkan Indonesia berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Kita butuh stabilitas politik, keamanan, bukan berarti meniadakan perbedaan, tapi perbedaan tidak berarti harus menciptakan kegaduhan politik yang bisa mengganggu perekonomian," jelas dia.

Berkaitan dengan Kongres IV Partai Demokrat, Jokowi percaya kongres Demokrat diselimuti kesadaran bahwa rakyat menunggu partai politik menjalankan tugas-tugasnya dengan baik, serta mengelola perbedaan untuk mencapai tujuan negara. "Dengan cara itu kita bisa menjadi bangsa yang lebih baik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement