Selasa 12 May 2015 21:06 WIB

Tim Evakuasi Temukan Jasad Perempuan Korban Longsong Pangalengan

Polisi menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/5). (Antara/Novrian Arbi)
Polisi menggunakan anjing pelacak untuk mencari korban longsor di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/5). (Antara/Novrian Arbi)

REPUBLIKA.CO.ID, PANGALENGAN -- Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan jasad perempuan korban yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/5).

"Petugas hari ini kembali menemukan korban sekitar pukul 14.40 WIB, untuk selanjutnya dilakukan identifikasi," kata Kepala Harian BPBD Kabupaten Bandung, Marlan melalui telepon seluler, Selasa.

Ia menuturkan, identitas korban yang baru ditemukan belum diketahui. Jenazah korban pun dilarikan ke Rumah Sakit Polri Sartika Asih untuk diidentifikasi.

Dugaan sementara, kata dia, jasad yang ditemukan itu bernama Dedeh karena saat ditemukan posisinya tidak jauh dari lokasi anaknya yang terlebih dahulu ditemukan. "Saya masih menunggu hasil identifikasi dari Kepolisian, tapi patut diduga itu Ibu Dedeh karena kondisi dan posisinya tidak jauh dari anaknya yang duluan ditemukan," kata Marlan.

Penemuan ketujuh jasad korban bencana tanah longsor itu dalam kondisi utuh dan posisi telungkup saat pertama ditemukan oleh tim evakuasi. Upaya pencarian korban bencana longsor masih terus dilakukan, karena ada dua orang lagi yang dilaporkan hilang tertimbun longsor.

Bencana longsor itu diduga akibat ledakan pipa gas panas bumi milik Star Energy Geothermal setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Selasa (5/5), sekitar pukul 14.40 WIB.

Tercatat akibat bencana longsor itu tujuh orang meninggal dunia, dan banyak korban yang terluka. Selain korban jiwa, bencana itu telah merusak permukiman warga beserta isinya, sehingga sebanyak 203 jiwa dari 53 kepala keluarga warga setempat terpaksa harus mengungsi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement