REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Semarang mulai melakukan identifikasi untuk mencari penyebab kebakaran pasar Johar dan pasar Yaik.
Proses identifikasi difokuskan di lokasi bok A1 lantai 1 pasar Johar atau tempat munculnya kobaran api pertama kali. Tepatnya, di toko pakaian yang berada tepat di bawah toko Johar Sport.
Setelah melakukan proses identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (olah TKP), tim Labfor mengamankan sejumlah barang bukti yang diambil dari dalam lokasi ini.
Kepala Puslabfor Mabes Polri Cabang Semarang Kombes Setijani Dwi Astuti mengatakan, beberapa barang yang diamankan antara lain kabel, KWH meter, motor kipas angin, dan abu sisa kebakaran.
“Barang bukti tersebut akan diteliti secara ilmiah di laboratorium forensik. Berdasarkan analisa sementara, ada satu tempat yang diduga merupakan titik munculnya api,” terangnya, Senin (11/5).
Data Dinas Pasar Kota Semarang menunjukkan, jumlah kios/ toko di pasar Johar dan pasar Yaik mencapai 7.600 unit dengan jumlah pedagang mencapai 6.410 orang. Akibat musibah kebakaran jumlah kios/ toko yang terbakar mencapai 4.719 unit.
Total kerugian akibat musibah kebakaran ini mencapai Rp 376, 43 miliar.
“Rinciannya, kerugian fisik bangunan milik Pemkot Semarang mencapai Rp 60.316.200.000 dan harta barang berharga milik pedagang mencapai Rp 316, 113 miliar,” kata Kepala Dinas Pasar Trijoto Sardjoko.