REPUBLIKA.CO.ID,PENGALENGAN--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyampaikan di hari keenam pencarian tiga korban tertimbun tanah longsor di Kampung Cibitung, Kecamatan Pangalengan, belum ditemukan, Senin.
"Pencarian tiga orang di hari Senin ini belum ada hasil," kata Kepala BPBD Kabupaten Bandung, Marlan melalui telepon seluler, Senin malam.
Ia menyebutkan, tiga warga yang belum ditemukan yakni Ayi yang terakhir diketahui sedang berada di kolam pemancingan, kemudian Juju sedang menyambit rumput, dan Dedeh berada di sekitar rumah.
Sebelumnya petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, Basarnas, masyarakat sukarelawan telah berhasil menemukan enam jasad warga sekitar korban longsor. "Sudah enam orang (meninggal dunia) yang ditemukan," kata Marlan.
Tim gabungan itu melakukan pencarian fokus di tiga titik menggunakan kendaraan alat berat dan peralatan sederhana.
Pencarian di hari keenam dihentikan sementara, rencananya tim gabungan akan melanjutkan pencarian, Selasa (12/5) atau akhir pencarian selama ditetapkannya tanggap darurat.
BPBD Kabupaten Bandung menetapkan batas waktu pencarian korban tanah longsor di Cibitung selama tujuh hari sejak diberlakukannya tanggap darurat, Rabu (6/5).
Tanggap darurat itu sesuai aturan yang ditetapkan untuk menanggulangi masyarakat pengungsi termasuk upaya mencari korban yang dikabarkan tertimbun tanah longsor.
Namun BPBD akan memperpanjang pencarian korban dengan mengacu aturan yang ada, dan jika ada permintaan dari keluarga korban.
Bencana longsor itu diduga akibat ledakan pipa gas panas bumi milik Star Energy Geothermal setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cibitung, Desa Margamukti, Pangalengan, Selasa (5/5), sekitar pukul 14.40 WIB.
Kerugian akibat bencana itu telah merusak permukiman warga beserta isinya, sehingga sebanyak 203 jiwa dari 53 kepala keluarga warga setempat terpaksa harus mengungsi.