REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Setelah sukses menjadi tuan rumah bagi peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60, Kota Bandung, Jawa Barat, kembali dipilih menjadi tuan rumah konferensi internasional. Kali ini, Kota Kembang ditunjuk menjadi tuan rumah bagi Forum East Asia-Latin America Cooperation (FEALAC).
"Karena pulblikasi (KAA) kemarin, banyak yang aspirasikan ingin di Bandung," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Pendopo Jalan Dalem Kaum, Senin (11/5) petang.
FEALAC, lanjut Ridwan, akan membahas beberapa substansi permasalahan yang meliputi Asia dan juga Amerika Latin. Di antaranya, FEALAC akan membahas hal-hal dan permasalahan terkait ekonomi kreatif, ekonomi maritim dan kemandirian pemuda. Dari konferensi ini, FEALAC juga akan menghasilkan deklarasi semacam Dasasila Bandung.
Ridwan menyatakan penyelenggara FEALAC sedang mencoba untuk mengundang peraih Nobel Perdamaian 2014 Malala Yousafzai sebagai pembicara. Selain Malala, penyelenggara juga sedang membidik bos Facebook, Mark Zuckerberg, untuk hadir merepresentasikan tokoh ekonomi pemuda.
Menteri-menteri di bidang terkait juga akan turut dihadirkan untuk memberikan materi terkait bidangnya masing-masing. "Kalau saya jadi keynote saja," tambahnya.
Seperti halnya peserta KAA, negara-negara yang akan menghadiri FEALAC ini juga diikat satu kesamaan, yaitu kesamaan kemaritiman dari segi geografis. Melalui FEALAC, baik Asia maupun Amerika Latin ingin dapat menjadi poros tengah kekuatan baru bagi negara-negara yang masih berkembang.
Ridwan menyatakan, sejauh ini sudah ada 38 yang meregsitrasi sebagai peserta konferensi pemuda Asia dan Amerika Latin ini. Sebanyak 16 negara di antaranya merupakan negara Asia, dan sisanya merupakan negara Amerika Latin. Penyelenggaraan konferensi ini akan berlangsung selama empat hari, 22-25 September mendatang. Tanggal tersebut, lanjut Ridwan, bertepatan dengan momentum perayaan ulang tahun Kota Bandung.
"Karena itu, Kemenpora dan Kemenlu meminta izin (penyelenggaraan di Kota Bandung)," terang Ridwan.
Ridwan menyatakan terkait dana penyelenggaraan FEALAC belum ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Pasalnya Ridwan juga baru mengetahui perihal penyelenggaraan FEALAC hari ini. Terkait dana, ia akan mengupayakan pendanaan FEALAC pada saat penyusunan APBD-Perubahan (APBDP). "Kalau bisa mah full dari negara," seloroh Ridwan.