Ahad 10 May 2015 03:00 WIB

Jaringan ISIS di Indonesia tak Banyak Tapi Sangat Meresahkan

Kelompok bersenjata ISIS   (ilustrasi)
Foto: EPA
Kelompok bersenjata ISIS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama Kota Malang, M Nur, menyatakan jumlah kelompok dan jaringan organisasi Negara Islam Irak-Suriah (ISIS) di Tanah Air tidak banyak, tetapi keberadaannya sangat meresahkan.

"Jumlah pengikut ISIS ini tidak banyak, namun sangat meresahkan kita semua. Oleh karena itu, saya minta kepada semua pihak dan kiai pada khususnya, jangan mudah menyerahkan izin kepada seseorang untuk menjadi imam masjid," ujar Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, M Nur, Sabtu (9/5).

Hal itu disampaikan M Nur dalam pertemuan dengan takmir masjid, tokoh agama, biro perjalanan dan wakil dari pemerintahan di aula Kodim 0833/Kota Malang, Jawa Timur. Selain Sekretaris FKUB Kota Malang, beberapa pemangku jabatan yang hadir dalam pertemuan itu di antaranya adalah Dandim 0833/Kota Malang Kolonel Arm Aria Yudha Setiawan, Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Bambang S, Kasat Intel Polres Malang Kota AKP Imam Solohin.

Pertemuan tersebut juga membahas perkembangan paham radikal di Kota Malang, terutama setelah terkait warga Kabupaten Malang, Rustawi (63) yang diamankan kepolisian Brunei Darussalam. Ia ketika diperiksa saat transit di negeri itu untuk tujuan ibadah umrah ke Tanah Suci, diketahui membawa bahan peledak.

Oleh karena itu, dalam pertemuan tersebut agen dan biro perjalanan juga diminta lebih selektif dan waspada, bahkan diperketat, termasuk terhadap calon jamaah yang mendaftar umrah sebagai antisipasi agar kejadian seperti kasus Rustawi tidak terulang.

"Tidak hanya pengamatan visual saja yang dilakukan dalam melakukan seleksi calon jamaah umrah, tetapi juga 'feeling'. Kalau ada yang mencurigakan langsung laporkan pada intansi terkait dan kami pasti akan menindaklanjutinya, bahkan akan langsung melakukan pemeriksaan," tegas Dandim 0833/Kota Malang Kolonel Arm Aria Yudha Setiawan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement