Jumat 08 May 2015 22:12 WIB

Ini Dua Langkah yang Harus Ditempuh Demokrat Jika SBY Jadi Ketum

Rep: C26/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
 Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi istri Ani Yudhoyono usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) didampingi istri Ani Yudhoyono usai menghadiri Rapat Konsolidasi DPD Partai Demokrat DKI Jakarta di Jakarta, Jumat (28/11). (Antara/Wahidin)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Political Communication (PolcoMM) Institute Heri Budianto mengatakan kemungkinan besar terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum Partai Demokrat akan memberikan dampak positif dan negatif. Untuk menyikapi keduanya maka partai perlu melakukan langkah-langkah antisipasi.

"Saat ini Demokrat harus mempersiapkan langkahnya di samping kelebihannya akan soliditas nanti dan kekurangannya, maka salah satunya Demokrat harus mencari politisi muda," kata Heri saat dihubungi ROL, Jumat (8/5).

Politisi muda, dinilainya wajib dicari di dalam kadernya yang layak untuk dijadikan presiden pada Pemilu 2019 nanti. Kewajiban partai harus dapat memilih kader yang bisa dijual dan layak serta menarik perhatian masyarakat jika menargetkan kemenangan nantinya. Karena partai tidak mungkin selalu bergantung pada figur SBY yang memang mendominasi.

Ia menambahkan tentunya pemilihan ketua umum ini juga menghadirkan gejolak-gejolak kecil akibat ketidakpuasan beberapa pihak. Pria yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif PolcoMM ini menyebutkan pihak seperti dua calon lainnya yakni Marzuki Alie dan I Gede Pasek serta ketua-ketua DPC yang dinonaktifkan juga harus dibereskan agar tidak menimbulkan ketegangan.

Meskipun, ujarnya, kondisi tersebut tidak terlalu kuat mempengaruhi partai namun dapat menganggu pencitraan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement