Jumat 08 May 2015 19:27 WIB

Gunung Api Karangetang Meletus, 465 Orang Mengungsi

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Hazliansyah
Gunung Karangetang di Makuku menyemburkan api dan lelehan lava
Gunung Karangetang di Makuku menyemburkan api dan lelehan lava

REPUBLIKA.CO.ID, ‎​JAKARTA -- Gunung Api Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara meletus. Sebanyak  465 orang mengungsi. Letusan terjadi pada Kamis, (7/5) pukul 14.00 WITA.  

"Terjadi erupsi disertai guguran lava pijar yang menimbulkan awan panas dan debu vulkanik tebal," kata Jubir Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (8/5).

Awan panas meluncur dari Gunung Api Karangetang ke sisi timur sejauh empat kilometer. Data sementara empat rumah warga di Kampung Kora-Kora, Kecamatan Siau Timur rata dengan tanah.

 

Pada Jumat (8/5) pagi terjadi satu kali luncuran awan panas dengan jarak luncur 2,5 km. Luncuran awan panas mengarah ke selatan pusat letusan atau mengarah ke Kali Kahetang dan Kali Awang. Saat ini lontaran batu pijar dan awan panas masih terus berlangsung.

 

"Tidak ada korban jiwa. Para pengungsi tersebar di tiga  titik pengungsian."

Pengungsi berasal dari Kelurahan Bebali,  Kecamatan Siau Timur yang berada di radius 5 km dari puncak kawah. Pengungsi tidak membawa barang apa-apa karena kejadian mendadak.

Masyarakat setempat sudah terbiasa dengan letusan Gunung Api Karangetang. Namun letusan dengan awan panas kemarin cukup besar sehingga masyarakat langsung mengungsi.

 

BPBD Kabupaten Sitaro, terang Sutopo, telah memberikan pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi. Pendataan masih dilakukan.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan pengungsi antara lain masker, permakanan, lauk pauk, pakaian, selimut, makanan bayi, dan alas tidur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement