Kamis 07 May 2015 20:26 WIB

Pasek: Harusnya SBY Seperti Jose Mourinho

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Gede Pasek Suardika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrat, I Gede Pasek Suardhika menginginkan partainya bisa menjadi wadah penyampaian ide segar dan gagasan modern. Ia mengatakan langkah awal untuk mewujudkan impiannya itu, ialah dengan maju sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu mengatakan, ada tiga ide utama yang akan dia lakukan jika berhasil memimpin partai Demokrat. Pertama, ialah menempatkan incumbent Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada posisi paling terhormat dalam struktur kepengurusan partainya.

"Beliau ini harus diposisikan terhormat. Sebagai pembina anak-anak (kader-kader) untuk memajukan partai," katanya di Komplek MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (7/5).

Bagi Pasek, seharusnya saat ini SBY seperti dengan pelatih sepak bola Jose Mourinho. "Beliau ini Special One. Nggak perlu ikut main bola. Tapi tetap juara," ujarnya.

Selanjutnya, Pasek menghendaki otonomi penuh pengurus partai daerah. Kata dia, saat ini, dominasi kepengurusan pusat keterlaluan mendikte kebijakan dan keputusan politik pengurus di daerah-daerah.

Ia mencontohkan, soal pengajuan calon kepala daerah oleh masing-masing Dewan Pimpinan Daerah (DPD). Pasek mengatakan kepengurusan pusat semestinya membiarkan DPD-DPD mengusung siapa pun calon kepala daerah. Sebab, kepengurusan di daerah, sejatinya lebih paham soal polarisasi politik di wilayahnya.

Jika pun harus tetap mencampuri urusan di daerah, Pasek akan membagi komposisi 70 dan 30 persen dalam pengambilan keputusan.Terakhir, dikatakan Pasek, dirinya akan memberikan jarak keterlibatan sanak dan keluarga dalam kepengurusan partai.

Pasek menambahkan, jarak tersebut setidaknya selebar satu tingkat kepengurusan. Dia mencontohkan, jika dirinya berada di kepemimpinan pusat, kader yang punya hubungan darah dengannya harus berada di level kepengurusan daerah.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement